Kisah Nenek Majidah Rela Bangun Jam 3 Subuh Demi Bikin Kumbu Palembang

Lestarikan kumbu agar anak muda mencicipi

Palembang, IDN Times - Tiada kata lelah bekerja keras, begitu kata Nenek Majidah. Rela bangun setiap pukul 3 subuh, warga 13 Ulu Palembang ini sudah puluhan tahun melestarikan makanan bingen alias makanan zaman dahulu kala.

Usia senja tak membuat Majidah menyerah melestarikan kue kumbu. Sebab menurutnya, banyak anak muda sekarang tidak mengetahui beragam sajian legendaris yang tak kalah lezat dari makanan western.

"Anak-anak sekarang taunya makanan Amerika, Korea, Jepang dan lain-lain. Tapi makanan asli Indonesia bahkan makanan Palembang malah tidak tahu," kata dia kepada IDN Times, Jumat (4/3/2022). 

1. Kumbu merupakan makanan bingen bercitarasa gurih dan manis

Kisah Nenek Majidah Rela Bangun Jam 3 Subuh Demi Bikin Kumbu PalembangKue kumbu makanan bingen khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kumbu merupakan kue khas nusantara. Berbahan dasar kacang-kacangan seperti kacang merah atau kacang hijau, pembuatan kue kumbu butuh kesabaran karena proses yang cukup lama.

Memiliki citarasa gurih bercampur manis, kue kumbu merupakan salah satu makanan asli Palembang. Sebelum siap disantap, kumbu harus direbus sekitar tiga jam.

"Kumbu ini camilan zaman dulu dan sekarang mulai sedikit yang menjual," ujar Majidah.

2. Majidah sudah puluhan tahun melestarikan kue kumbu

Kisah Nenek Majidah Rela Bangun Jam 3 Subuh Demi Bikin Kumbu PalembangKue kumbu sajian bingen Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sudah 22 tahun Majidah berjualan kumbu. Dahulu sebelum pandai memasak kumbu, Majidah menjual kumbu dari masakan orang lain. Namun 10 tahun belakangan, Majidah belajar memasak sendiri dan membuat kumbu dari rumah.

"Sebenarnya kumbu ini sudah diajarkan dari dulu, karena resep turun menurun. Tapi karena rasa kurang pas memasak sendiri dan belum ada waktu juga modal, dulu sempet beli dari keluarga yang buatnya," jelas Majidah.

Kemudian setelah punya modal untuk usaha, wanita 60 tahunan ini mulai memasak di rumah dibantu anak dan suaminya. Bahkan kini, kumbu buatan Majidah sering dipesan konsumen.

"Kumbu lebih sering dari kacang merah karena lebih lembut dan tidak mudah rapuh," timpalnya.

3. Satu porsi kumbu sebanyak 10 potong dijual Rp12 ribu

Kisah Nenek Majidah Rela Bangun Jam 3 Subuh Demi Bikin Kumbu PalembangKue kumbu sajian bingen Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Majidah menceritakan, karena sering menerima orderan hingga ratusan potong kumbu, dirinya rela bangun pukul 3 subuh untuk merebus bahan mentah. Sebab kacang bahan utama kumbu paling lama harus direbus hingga lima jam agar tekstur kumbu halus.

"Kacang merah direbus minimal tiga jam dan maksimal lima jam. Baru haluskan bahan pakai gilingan kacang, namanya iseran. Kemudian aduk rata ditambahkan gula, parutan kelapa dan sedikit garam. Lalu adonan digongseng, dimasak sampai kering, baru dicetak berbentuk kotak," jelas dia.

Jika ramai pesanan, Majidah sering terima order dari kantoran atau acara hajatan. Biasanya konsumen membayar uang muka terlebih dahulu untuk antisipasi pembatalan atau penipuan.

"Kalau yang langganan, mereka sering langsung ke rumah di Jalan KH Azhari 13 Ulu No 395 Palembang. Atau bisa telfon ke 082374747691," kata Majidah.

Satu porsi kumbu dijual per 10 potong seharga Rp12 ribu. Meski terlihat mudah, sebenarnya membuat kumbu membutuhkan waktu cukup lama yang mengajarkan kesabaran dan kehati-hatian. Sebab jika adonan tidak pas saat pencetakan, kumbu tidak bisa terbentuk padat.

"Kalau mau belajar, hati-hati jangan bahan sampai kelembutan. Kalau tekstur tidak padat atau lunak, adonan jadi bubur. Jangan juga kacangnya kekerasan. Intinya perlahan," terangnya.

4. Mampu bikin 17 kilogram kumbu sehari

Kisah Nenek Majidah Rela Bangun Jam 3 Subuh Demi Bikin Kumbu PalembangKue kumbu sajian bingen Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dalam sehari, kata Majidah, bisa menghabiskan 17 kilogram kacang merah untuk tiga kali rebusan adonan. Namun terkadang ada hambatan yakni, selain waktu pembuatan lama, kadang kala kelangkaan bahan utama pun jadi masalah.

"Paling susah kalau di pasar stok kacang merah menipis. Untuk harga kalau kacang merah naik, kita juga jual ikut naik. Yang penting ada untung walaupun sedikit. Karena pencetakannya juga buat sendiri pakai alumunium," kata dia.

Ia mengaku pernah mengalami fase tidak berjualan sama sekali, karena kacang merah tidak ada di pasar atau sedang dalam kondisi krisis bahan utama yang bisa kosong hingga dua bulan.

"Biasanya satu kilo kacang merah mentah dijual 23 ribu," timpal dia.

Majidah melanjutkan, bagi konsumen yang ingin membeli dalam porsi banyak, maksimal pemesanan kumbu H-1 atau minimal H-5. Karena proses pembuatan tidak bisa segera. Apalagi kumbu dibuat tanpa bahan pengawet.

"Makanya kumbu tidak bisa terlalu lama di suhu ruangan. Kalau diletakkan di meja cuma tahan 2 hari. Kalau dikulkas bisa tahan lebih dari seminggu. Biasanya sehari bisa masak dua karung kacang merah untuk lima kali masak," tandas dia.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya