Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Tips Mengelola Keuangan Pribadi Secara Bijak

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengatur keuangan pribadi dengan bijak merupakan salah satu langkah penting yang berdampak besar bagi stabilitas finansial dan kualitas kehidupan. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan ekonomi dan juga kebutuhan yang tak terduga, memiliki kontrol atas keuangan pribadi dapat memberikan rasa aman dan siap menghadapi masa depan.

Dengan mengetahui bagaimana menyusun manajemen keuangan yang baik merupakan langkah awal menuju keuangan yang sehat. Nah, artikel ini akan membahas 6 tips praktis yang dapat membantu dalam merencanakan keuangan secara lebih efektif dan mencapai tujuan finansial dengan mudah.

Mulai dari membuat anggaran bulanan hingga menginvestasikan uang dengan bijak, setiap langkah kecil yang  diambil akan membawa kita lebih dekat ke kondisi finansial yang lebih baik. Mari kita mulai perjalanan menuju keuangan yang lebih sehat dan stabil, serta mempersiapkan masa depan yang lebih cerah dengan pengelolaan keuangan yang tepat.

1. Buat anggaran bulanan

ilustrasi pembuatan anggaran bulanan (Pexels/Pixabay)
ilustrasi pembuatan anggaran bulanan (Pexels/Pixabay)

Menyusun anggaran bulanan adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengelola keuangan pribadi. Dengan mengetahui dengan pasti berapa jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya, kita bisa merencanakan pengeluaran dengan lebih bijak dan menghindari pemborosan.

Anggaran membantu kita dalam melihat di mana kita dapat menghemat dan memungkinkan kita untuk mengatur keuangan sesuai dengan prioritas dan tujuan. Dengan anggaran yang tepat, kita bisa lebih yakin dalam membuat keputusan finansial sehari-hari.

2. Prioritaskan Tabungan

ilustrasi menabung (Pexels/Maitree Rimthong)
ilustrasi menabung (Pexels/Maitree Rimthong)

Langkah yang kedua adalah sisihkan sebagian dari pemasukan yang kita dapatkan untuk ditabung setiap bulan. Sebaiknya, alokasikan dengan strategi 50 persen untuk keperluan biaya hidup, 30 persen untuk self-reward, dan 20 persen dari pendapatan untuk tabungan dan investasi masa depan.

Tabungan ini bisa digunakan untuk dana darurat maupun tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau pensiun. Dengan memiliki tabungan yang cukup, kita dapat merasa lebih aman dan siap menghadapi situasi tak terduga.

3. Kelola utang dengan bijak

ilustrasi manajemen utang (Pexels/Mikhail Nilov)
ilustrasi manajemen utang (Pexels/Mikhail Nilov)

Jika terdapat utang yang harus dibayar, usahakan untuk sesegera mungkin melunasi utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu barulah diikuti dengan utang yang memiliki bunga lebih rendah. Lebih lanjut, buat juga rencana pembayaran utang yang realistis agar tidak terjebak dalam lingkaran utang yang sulit keluar. Hindari menambah utang baru kecuali benar-benar diperlukan dan bisa dikelola dengan baik. 

4. Investasi untuk masa depan

ilustrasi investasi emas (Pexels/Michael Steinberg)
ilustrasi investasi emas (Pexels/Michael Steinberg)

Jangan lupa untuk berinvestasi disamping menabung. Investasi dapat membantu uang yang kita miliki berkembang seiring waktu dan melawan inflasi. Kita dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, seperti saham, emas, obligasi, atau reksa dana. Dengan berinvestasi, kita memberikan peluang bagi uang yang kita miliki untuk tumbuh dan membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

5. Siapkan dana darurat

ilustrasi manajemen keuangan (Pexels/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi manajemen keuangan (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Penting juga bagi kita semua untuk memiliki dana darurat. Dana darurat merupakan simpanan yang disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, bencana, kecelakaan, atau kebutuhan medis mendesak lainnya. Usahakan untuk memiliki dana darurat yang setara dengan empat hingga 12 kali dari biaya hidup atau pengeluaran rutin dalam bentuk tabungan tanpa ATM.

Misalnya, jika biaya hidup Rp10 juta per bulannya, maka dana darurat yang perlu dipersiapkan adalah Rp40 juta hingga Rp120 juta selama 4 hingga 12 bulan. Dengan dana darurat yang cukup, kita akan merasa lebih aman dan siap menghadapi setiap kemungkinan yang tidak diinginkan.

6. Monitor keuangan

ilustrasi pemantauan keuangan (Pexels/Lukas)
ilustrasi pemantauan keuangan (Pexels/Lukas)

Dengan mengetahui kemana uang kita pergi, kita bisa mengevaluasi dan mengendalikan pengeluaran yang tidak perlu. Kita juga dapat menggunakan aplikasi keuangan yang berguna untuk membantu dalam memantau pengeluaran harian. Monitoring terhadap pengeluaran harian akan membantu kita tetap berada di jalur anggaran yang sudah ditetapkan dan mengidentifikasi kebiasaan belanja yang bisa diubah untuk lebih hemat.

Nah itu dia cara - cara yang bisa sobat IDN lakukan untuk mengatur keuangan dengan baik. Dengan disiplin dan konsistensi, kita akan lebih siap menghadapi tantangan finansial dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Mulailah sekarang, dan nikmati manfaat dari pengelolaan keuangan yang lebih baik dalam hidup. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us