Sriwijaya FC Banding Pengurangan 3 Poin, Ini Sederet Alasannya

Palembang, IDN Times - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi pengurangan tiga poin dan denda sebesar Rp45 juta kepada Sriwijaya FC (SFC).
Sanksi itu dihatuhjan pasca aduan Semen Padang FC atas gol Laskar Wong Kito, karena dinilai melanggar dan tidak sah saat laga berlangsung pada Minggu (1/10/2023) lalu.
1. Sriwijaya FC pertanyakan keputusan PSSI

Direktur Teknik Sriwjaya FC, Indrayadi mengatakan, Elang Andalas sedang membuat memori banding karena keberatan atas putusan Komdis PSSI. Menurut manajemen, keputusan tersebut tidak mendasar.
Selain menyebut gol dari SFC tak sah, protes yang dilakukan Semen Padang FC karena klub asal Sumatra Barat (Sumbar) itu menuding Sriwijaya FC tidak menyertakan pemain U21 dalam starting eleven saat pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya (GSJ) Jakabaring Palembang.
"Keabsahan regulasi dipertanyakan. Kita berjuang berdarah-darah, tapi dengan mudahnya Komdis menjatuhkan sanksi pengurangan 3 poin. Kalau sanksi administrasi masih masuk akal. Kita akan banding dulu," kata dia.
2. Persoalan sanksi merupakan tanggung jawab manajemen

Pelatih Sriwijaya FC, Muhammad Yusup Prasetyo atau Yoyo, mengaku kesal atas putusan yang dijatuhkan PSSi. Namun dirinya juga belum mengetahui kelanjutan rencana manajemen SFC untuk melakukan upaya banding.
"Saya belum dapat informasi. Mungkin hari ini atau besok. Paling lambat minggu-minggu ini saya tanyajan, karena pada dasarnya pihak manajemen yang bertanggung jawab," ungkapnya.
3. Fokus menghadapi laga lanjutan

Yoyo menyebut saat ini ia fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi laga selanjutnya, meski klub sedang berada dalam persoalan sanksi PSSI yang disebut tak adil.
"Saya cuma fokus buat tim aja. Saya berusaha untuk tidak memikirkan itu sedikitpun. Saya sampaikan itu ke pemain. Tugas kita hanya fokus bekerja keras di lapangan, selebihnya biar manajemen yang bekerja," jelas dia.