SFC Merugi Setelah Liga Ditunda, Pemain: Pilkada Mestinya Ikut Mundur

Efek setelah PSSI menunda Liga 1 dan 2

Palembang, IDN Times - Penundaan kembali liga sepakbola musim 2020 hingga November membuat klub-klub merugi, termasuk punggawa Sriwijaya FC (SFC). Jadwal yang semestinya bergulir Oktober, terpaksa mundur akibat penyelenggaraan kompetisi tidak mendapatkan surat izin dari pihak kepolisian.

Pembatalan liga yang disebut memicu keramaian dinilai janggal karena tak sebanding dengan tetap diadakannya pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020. Menanggapi hal itu, menurut Pemain SFC sebaiknya penyelenggaraan pemilu juga harus ikut mundur.

"Iya seharusnya pilkada ditunda juga, sehingga keputusan seimbang," ujar Rifky Ahmad Ale Silitonga kepada IDN Times, Minggu (4/10/2020).

Baca Juga: Penundaan Liga 1 dan 2: Kecewanya Pemain, Manajemen dan Hilang Sponsor

1. Rifky menilai, liga masih bisa bergulir tanpa penonton

SFC Merugi Setelah Liga Ditunda, Pemain: Pilkada Mestinya Ikut MundurSriwijaya FC latihan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia menilai, meski kondisi pandemik COVID-19 masih terjadi, sebenarnya pertandingan kulit bundar bisa tetap berlangsung dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti aturan-aturan yang disarankan oleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.

"Padahal kalau liga digulirkan mengikuti protokol kesehatan dan tanpa penonton. Tapi ya mau gimana lagi," ungkapnya.

2. Ungkap satu bulan terakhir alami kerugian waktu

SFC Merugi Setelah Liga Ditunda, Pemain: Pilkada Mestinya Ikut MundurPertandingan Sriwijaya FC lawan PSIM Yogyakarta (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Stopper klub berjersey merah maroon itu menilai, hal terpenting saat ini adalah tetap optimis dan berharap pemerintah serta pihak terkait bisa memutuskan kebijakan dengan adil.

"Harapan saya semoga liga dilanjutkan dan Sriwijaya bisa naik ke liga. Selama ini, rugi waktu ya. Karena kami udah latihan selama 1 bulan lebih dan liga ditunda," tambah dia

3. Manajemen no comment tanggapi pilkada

SFC Merugi Setelah Liga Ditunda, Pemain: Pilkada Mestinya Ikut MundurSekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tidak sekadar rugi waktu karena telah mempersiapkan tim hingga melakukan sejumlah uji coba menyambut kick off perdana yang terjadwal awal pada 17 Oktober. Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisyal Mursyid, pihaknya juga mengalami kerugian finansial dan materi.

"Sangat disayangkan liga ditunda, sudah banyak dana yang kita keluarkan. Kita menghormati keputusan PSSI menunda kompetisi, namun di sisi lain klub menderita kerugian besar. Kalau pilkada saya tidak comment lah, yang jelas kita tetap menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.

Sementara, saat ditanya apakah manajemen SFC akan meminta ganti rugi kepada PSSI, pihaknya belum bisa memastikan langkah selanjutnya. Karena masih melihat situasi dan kondisi sebulan ke depan.

"Kalau minta kerugian belum terpikirkan, tapi kalau memang benar (kompetisi batal) pemerintah perlu turun tangan," timpal dia.

Baca Juga: [BREAKING] PSSI Batal Lanjutkan Liga 1 2020 pada 1 Oktober

4. Pelatih lebih memilih ikuti semua keputusan

SFC Merugi Setelah Liga Ditunda, Pemain: Pilkada Mestinya Ikut MundurPelatih Kepala Sriwijaya FC Budiardjo Thalib (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara itu, Kepala Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib, menambahkan, dalam kondisi tanpa kepastian, ia sebagai bagian dari klub berjuluk Laskar Wong Kito, lebih memilih mengikuti semua keputusan yang ditetapkan. Sebab menurut eks pelatih Persik Kediri ini, semua memiliki alasan tertentu.

"Ya kita ikut aja dengan aturan ataupun regulasi, mungkin PSSI ada pertimbangan lain. Karena mau apa lagi, saya ikut aja lah. Kan semua team juga kena imbasnya soal di undur," kata dia.

Baca Juga: Manajemen SFC Batalkan Laga Uji Coba Usai Liga 2 Resmi Ditunda

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya