TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Ini Penyebab Suhu di Palembang Panas dan Menyengat

BMKG sebut cuaca ekstrem diprediksi hingga Oktober 2023

ilustrasi cuaca panas (pixabay.com)

Palembang, IDN Times - Berkeringat, gerah, dan cuaca menyengat dirasakan masyarakat Palembang beberapa pekan terakhir. Selain karena kondisi cuaca ekstrem, suhu Kota Pempek yang panas juga disebabkan beberapa faktor, sehingga udara panas dirasakan hingga malam hari.

Menurut Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kelas I Sumatra Selatan (BMKG Sumsel), Wandayantolis, suhu panas yang terjadi di Palembang bukan hanya karena curah hujan yang menurun. Suhu maksimum yang berlangsung selama Mei 2023 memengaruhi cuaca panas sangat menyengat.

"Secara klimatologis, puncak suhu maksimum pertama terjadi pada awal Mei, sementara puncak suhu maksimum yang kedua dan tertinggi terjadi pada akhir Oktober. Jadi, kondisi ini (suhu panas) diprediksi terus terjadi hingga Oktober," ujarnya, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga: 10 Cara Meredakan Gejala Pilek, Waspada Saat Cuaca Ekstrem

Baca Juga: Suhu Panas di Indonesia, Kita Perlu Mewaspadai Heat Stroke

1. Waktu penyinaran matahari semakin lama

ilustrasi cuaca panas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berdasarkan hasil riset BMKG Sumsel, Palembang berada pada puncak suhu panas tertinggi di Mei 2023. Suhu udara bisa lebih dari 34 derajat celsius pada siang hari dan sampai 32 derajat celcius di malam hari.

"Sejalan dengan masuknya musim kemarau, curah hujan akan menurun. Curah hujan yang menurun diikuti oleh kelembapan yang menurun dan peningkatan waktu penyinaran matahari yang lama," kata dia.

2. Panas dari radiasi matahari lebih banyak yang sampai ke permukaan bumi

ilustrasi suhu panas (pixabay.com/alexis)

Wandayantolis mengatakan, selain Palembang cuaca ekstrem yang berakibat panas menyengat juga terjadi di beberapa wilayah di Sumsel, mulai dari Ogan Komering Ilir (OKI) bagian selatan hingga meluas ke wilayah timur.

"Panas ini juga akibat radiasi matahari lebih banyak sampai ke permukaan dengan kelembapan rendah. Dampakya, sinar matahari yang sampai ke bumi akan terasa lebih menyengat," jelasnya.

3. Pakaian berbahan ringan untuk mengurangi paparan sinar matahari

Ilustrasi cuaca panas. (Pixabay.com/geralt)

Meski Palembang mengalami cuaca ekstrem, BMKG Sumsel mengimbau agar masyarakat tidak panik. Warga pun diminta melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi suhu yang menyengat.

"Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan memakai pakaian berbahan ringan atau berwarna terang, agar mengurangi panas dari paparan sinar matahari," timpal dia.

Baca Juga: Berteduh Saat Hujan, Mahasiswi di Sumsel Tewas Disambar Petir

Berita Terkini Lainnya