Polres OKU Telusur Warga Bunuh Diri karena DC Pinjol Adakami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
OKU, IDN Times - Kabar adanya korban Pinjol (Pinjaman Online) dari aplikasi AdaKami yang bunuh diri viral di media sosial, diduga merupakan warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan.
Kabar ini diungkapkan akun Twitter @rakyatvsxxxx. Korban diketahui bunuh diri karena berurusan dengan debt collector (DC) pinjol Adakami. Polisi masih menelusuri dugaan asal korban tersebut.
Namun Ssejauh ini pihak kepolisian belum menerima laporan bunuh diri yang berkaitan dengan kabar tersebut. Polda Metro Jaya pun sempat meminta keluarga korban segera membuat laporan ke kantor polisi terdekat.
Baca Juga: OJK Minta Warga Curigai Jenis Investasi dengan Keuntungan Besar
1. Polres OKU belum terima laporan terkait bunuh diri
Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono, mengaku sudah mulai menelusuri untuk memastikan kemungkinan ada warga Baturaja yang bunuh diri karena DC pinjol.
"Sampai saat ini kita masih mencari di mana keberadaan warga yang disebut bunuh diri karena pinjol itu, yang mana kita juga belum tahu," ujarnya.
Baca Juga: Sumsel Peringkat 7 Nasabah Pinjaman Online Terbanyak Nasional
2. Ada kasus bunuh diri karena sakit
Kapolres menjelaskan, pihaknya telah mengecek ke semua Polsek di jajarannya. Namun sejauh ini belum ada laporan yang terkait dengan kasus pinjol Adakami.
"Saya sudah tanya ke seluruh Kapolsek, tapi belum ada informasi tersebut. Belum lama ini memang ada kasus warga yang bunuh diri di Lubuk Batang, tapi itu karena sakit," jelasnya.
3. Diduga kasus bunuh diri tidak dilaporkan
Arif menuturkan, tak menutup kemungkinan warga yang dimaksud berada di lokasi lain. Meski demikian, Polres OKU dan jajaran akan terus melakukan penelusuran dan mengecek apabila ada laporan terkait pinjol di wilayah hukum mereka.
"Mungkin ada di tempat lain. Coba kita cari lagi, mungkin ada tapi tidak dilaporkan ke kita alasan bunuh diri. Nanti kalau ada saya kabari," tutupnya.
Baca Juga: Bantah Terlibat Kasus FEC, Kepala Disbudpar Sumsel Klaim Jadi Korban