Perselisihan Anggota TNI dan Warga di Palembang Berujung Damai

Warga cabut laporan soal keributan di hari kemerdekaan

Palembang, IDN Times - Dua orang pria anggota TNI yang mengamuk dan menenteng senjata tajam jenis parang, terlibat perselisihan dengan warga di kawasan Tangga Buntung. Pria tersebut merasa terganggu saat perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023.

Kedua pelaku diketahui berinisial Pratu Y anggota TNI AU dan Serda RP anggota TNI AD. Keduanya bahkan sempat dilaporkan oleh warga ke Mapolrestabes Palembang. Namun warga dan keduanya akhirnya berdamai. 

"Sudah berdamai dan membuat surat pernyataan," ungkap Kapendam II Sriwijaya, Letkol Inf Rohyat Happy Ariyanto, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga: Pria Berbaju Loreng Tenteng Parang Mengamuk ke Warga di Palembang

1. Warga dan anggota TNI salah paham

Perselisihan Anggota TNI dan Warga di Palembang Berujung DamaiPria berbaju loreng viral mengamuk karena mendengar suara speaker (Dok: istimewa)

Dalam nota kesepakatan yang ditandatangani pihak terlapor dan pelapor, disepakati keputusan untuk berdamai yang tercantum dalam lima butir kesepakatan. Inti kesepakatan tersebut menyebutkan bila pihak terlapor dan pelapor berjanji tidak akan berseteru.

Warga pun diminta untuk menghapus video dan tidak lagi memviralkan anggota TNI yang terlibat perselisihan. Perjanjian tersebut juga disaksikan pejabat wilayah setempat seperti Lurah, RT, Danramil, hingga Kapolsek.

"Permasalahannya hanya kesalahpahaman saja," ujar dia.

Baca Juga: Tol Palindra Dikepung Karhutla, Kabut Asap Ganggu Pengendara

2. Kronologis kejadian keributan

Perselisihan Anggota TNI dan Warga di Palembang Berujung DamaiKeributan Pria berbaju loreng viral mengamuk karena mendengar suara speaker (Dok: istimewa)

Diberitakan sebelumnya, pria berbaju loreng yang diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) viral menenteng parang mendatangi warga. Dalam narasi yang dituliskan di akun @palembang.bedesau, keributan dipicu oleh pengeras suara yang diputar saat perlombaan berlangsung.

"Warga sedang menyelenggarakan perlombaan untuk anak-anak. Kejadian saat jam makan siang ketika istirahat, ketika ada dua orang yang datang," ungkap Ketua RT 22, Betty.

3. Ketua RT minta polisi damaikan perselisihan

Perselisihan Anggota TNI dan Warga di Palembang Berujung DamaiIlustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Betty menerangkan, tiba-tiba saja terdengar suara kegaduhan. Kedua pria yang datang mengaku terganggu dengan suara musik yang diputar dari pengeras suara.

"Satu pakai baju loreng dan satu baju biasa. Dia bawa parang mendatangi rumah warga bernama Agus," ujar dia.

Keributan tersebut semakin memanas setelah seorang pria yang memakai baju loreng membawa parang di tangan dan menendang speaker milik warga. Demi menghindari keributan semakin memanas, Betty menelepon polisi untuk meminta bantuan.

"Saya langsung hubungi polisi karena warga juga emosi dengan tingkah mereka, sekitar pukul 15.00 WIB polisi kemudian datang," jelas dia.

Baca Juga: Humas PT Pusri Beri Klarifikasi Soal Kebakaran di Area Pabrik

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya