Keluarga Belum Tanggapi Upaya Mediasi Perawat Pemotong Jari Bayi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Keluarga korban kelalaian perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) belum menanggapi keinginan tersangka untuk berdamai. Kuasa hukum keluarga korban, Titis Rachmawati menerangkan, pihak keluarga masih berfokus untuk kesembuhan korban.
"Jadi terkait klien kita, saya dari Sahabat Hotman sudah membesuk langsung. Sampai saat ini sudah konfirmasi bahwa dia belum fokus bicara mencabut laporan atau mediasi," ungkap Titis, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Perawat RS yang Potong Jari Kelingking Bayi Temui Keluarga Korban
1. Polisi dinilai sudah tepat jadika D sebagai tersangka
Menurut Titis, langkah polisi menetapkan perawat D sebagai tersangka merupakan hal yang tepat. Kasus kelalaian yang dilakukan tersangka merupakan ranah pidana yang harus diselesaikan lewat jalur hukum.
"Sangat cepat pihak kepolisian dalam menghadapi kasus ini. Sehingga terlihat polisi sangat profesional," jelas dia.
Baca Juga: Terungkap Pemilik Rental PS Paksa 2 Bocah Laki-laki Berhubungan Badan
2. Korban akan menanggung beban akibat kelalaian
Adapun terkait pendampingan yang dilakukan Hotman Paris dan tim di Palembang merupakan upaya dalam melindungi hak korban. Menurutnya, kelalaian di dunia medis akan ditanggung korban seumur hidup.
"Kepolisian sudah cukup proaktif dalam kasus ini, sehingga kita patut berterima kasih kepada Polrestabes Palembang," jelas dia.
3. Kronologi terpotongnya jari korban
Sebelum kejadian terpotongnya jari bayi berusia delapan bulan tersebut viral di jagat maya, orangtua korban Suparman (38) sudah lebih dahulu melaporkan kelalaian itu ke Polrestabes Palembang. Sang perawat disebut lalai saat menggunting perban infus.
"Awalnya infus anak saya macet. Saya panggil perawat untuk minta dibetulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa. Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk memotong perban yang melekat di lengan anak saya," ungkap Suparman di SPKT Polrestabes Palembang, Sabtu (4/2/2023).
Suparman menjelaskan, anaknya sudah dirawat selama tiga hari di rumah sakit. Saat hari ketiga, karena selang infus tak berjalan, Suparman berinisiatif memanggil suster agar memeriksa selang infus. Naas karena kurang berhati-hati, jari kelingking korban ikut tergunting.
Baca Juga: Kejiwaan Tersangka Pelecehan 17 Anak di Rental PS Diperiksa