Diduga Malpraktik, Perut Bocah 7 Tahun Keluar Nanah Pasca Operasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Setelah heboh dua kasus dugaan malpraktik di dua rumah sakit Palembang, kini kembali terjadi kasus serupa. Peristiwa kesalahan prosedur pasca operasi menimpa DA (7) pasien operasi usus buntu.
Korban harus menderita karena penanganan setelah operasi dilakukan. Kondisinya terus menurun hingga dirujuk ke RS lain. DA hanya bisa menahan sakit karena jahitan bekas operasinya tidak kunjung kering, bahkan mengeluarkan cairan kuning nanah.
"Anak saya sudah diambil tindakan operasi ketiga namun sama saja. Dari bekas jahitan operasi mengeluarkan nanah," ungkap Yani ibu korban, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Bayi Patah Tangan Saat Dilahirkan, RSUD Rupit Langsung Klarifikasi
1. Korban awalnya sakit tipes
Yani mengungkapkan, anaknya mengalami sakit pada 2 Februari 2023 lalu. Ia membawa sang anak ke RS Bari Palembang untuk diperiksa. Awalnya sang anak dirawat karena sakit tipes. Setelah menjalani perawatan beberapa waktu, korban cukup pulih untuk kembali ke rumah.
"Setelah sembuh, anak saya mengeluh sakit perut. Lalu dilakukan rontgen. Dari hasil medis dinyatakan anak saya mengalami usus buntu," jelas dia.
Baca Juga: Keluarga Bayi Terpotong Jari Terima Rp250 Juta dari Perawat dan RS
2. Muncul cairan dari bekas jahitan
Yani menambahkan, anaknya menjalani operasi usus buntu pada 6 Februari 2023. Setelah operasi tersebut selesai, anaknya dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang empat hari pasca operasi.
"Dari dokter diberikan paracetamol dan antibiotik," jelas dia.
Setibanya di rumah, korban bukannya membaik justru kondisinya kian menurun. Jahitan bekas operasi mengeluarkan cairan.
"Kami membersihkan sendiri dengan kasa dan Betadine yang dibeli di apotik. Namun lama kelamaan cairan yang keluar itu busuk (bau amis)," jelas dia.
3. Keluarga korban panik cairan semakin deras
Enam hari berselang, cairan terus keluar dan pihak keluarga membawa korban kembali ke RS Bari. Cairan kuning yang keluar semakin deras hingga membuat keluarga cemas.
"Setelahnya dilakukan operasi kedua, namun tidak ada perubahan hingga akhirnya diambil tindakan operasi ketiga," jelas dia.
Karena tak kunjung menunjukan perubahan, dokter menyarankan usus sang anak dipotong lagi. Pernyataan itu membuat kecewa pihak keluarga kecewa, karena dokter dinilai lamban mengambil tindakan.
"Dokter di sana mengaku tidak memiliki dokter spesialis bedah anak, dan akhirnya dirujuk ke RS Hermina Palembang," jelas dia.
4. Pihak RS dalami keterangan keluarga korban
Kasub Humas RS Bari Palembang, Rully mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena sedang menidaklanjuti informasi tersebut.
"Meminta keterangan kepada pihak-pihak terkait. Akan kami informasikan jika sudah ada keterangan tersebut," tutup dia.
Baca Juga: RSMH Palembang Disomasi Kasus Dugaan Malpraktik