BI Prediksi PPKM Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Kuartal 3

Sumsel sempat terbantu sektor perkebunan dan pertambangan

Palembang, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel) memprediksi pertumbuhan ekonomi di Bumi Sriwijaya pada Kuartal 3 di 2021, akan mengalami perlambatan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meski melambat, namun BI Sumsel memprediksi angka pertumbuhan ekonomi tetap akan berjalan positif.

"Dampak ekonomi di Kuartal 3 akan melambat meski tetap positif. Inilah yang menjadi perhatian bersama, mari kita sukseskan PPKM agar angka kasus COVID-19 turun. Ketika angka itu turun maka ekonomi bisa kembali bergerak," ungkap Kepala Kantor BI Sumsel, Hari Widodo, Kamis (22/7/2021).

1. Ekonomi Sumsel sempat membaik di Kuartal 2

BI Prediksi PPKM Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Kuartal 3Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Hari, cukup sulit membangkitkan ekonomi jika kasus COVID-19 masih tinggi. Dampaknya justru merugikan masyarakat. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal 1 sempat terjadi kontraksi 0,41 persen.

Kondisi tersebut perlahan membaik pada kuartal 2, atau sebelum diberlakukan PPKM. Ekonomi Sumsel sempat tumbuh dari 0-1 persen.

"Beberapa sektor mengalami perbaikan positif sehingga mendukung ekonomi Sumsel, yakni pertambangan dan perkebunan," ungkap dia.

Baca Juga: Geliatkan Ekonomi, Tempat Wisata di Palembang Dibuka Walau Zona Merah

2. Sektor pertambangan dan perkebunan membantu ekomomi Sumsel di kuartal 2

BI Prediksi PPKM Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Kuartal 3Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Untuk pertambangan dan perkebunan di kuartal 2 menerima banyak permintaan ekspor. Hal ini membuat Sumsel dapat bertahan meski di sektor lain mengalami kontraksi. Sumsel cukup terbantu saat menghadapi pandemik karena ditopang ekonomi berdasarkan komoditas.

"Beberapa faktor yang membantu adalah komoditas ekpor yang mengalami perbaikan harga di pasar global dan permintaan membaik. Inilah pembeda daerah yang mengandalkan perekonomian komoditas dibanding jasa dan pariwisata," beber dia.

3. Bansos cegah penurunan daya beli masyarakat

BI Prediksi PPKM Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Kuartal 3Ilustrasi warga penerima Bansos (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Saat prediksi Kuartal 3 ekonomi mengalami perlambatan, kabar baiknya inflasi akan relatif terkendali. Pemerintah masih menjadikan logistik pangan sebagai prioritas di tengah pengetatan PPKM.

Pemberian bantuan sosial (Bansos) juga bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi di tengah pembatasan kegiatan masyarakat, yang berimplikasi terhadap penurunan konsumsi rumah tangga.

"Banyak usaha yang tidak berjalan seperti kondisi normal. Untuk mendukung masyarakat lapisan bawah, bansos menjadi penting. Akselarasi bansos berguna untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli," jelas dia.

Baca Juga: 47 Persen Warga Palembang Tuntut Pemulihan Ekonomi Daerah

4. Food Estate dan KUR diharap mengatasi permasalahan ekonomi Sumsel

BI Prediksi PPKM Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Kuartal 3Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Kepala Kantor BI Sumsel, Hari Widodo (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Gubernur Sumsel, Herman Deru menjelaskan, pihaknya berusaha mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan performa baik. Salah satunya mendorong sektor pertanian dengan program lumbung pangan, di mana ada kolaborasi antara petani dengan pengusaha untuk mendorong produksi beras untuk kesejahteraan petani.

"Upaya ini didorong oleh pelaksanaan food estate (lumbung pangan), di mana Kementerian Pertanian telah menggelontorkan dana sebesar Rp306 miliar untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Sumsel," jelas dia.

Selain itu, Deru menjelaskan jika bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan untuk Sumsel bertambah hampir dua kali lipat. Pada 2020, KUR Sumsel yang mencapai Rp4,4 triliun menjadi Rp7 triliun pada 2021.

"Diharapkan dana KUR ini dapat menopang pengembangan usaha tani dan UMKM," tutup dia.

Baca Juga: Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung Pangan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya