Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung Pangan

Food Estate diharap menyelesaikan masalah pertanian Sumsel

Ogan Ilir, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meresmikan program Lumbung Pangan di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) beberapa waktu lalu (28/5/2021). Program Food Estate ini menjadikan Sumsel bertanggung jawab dalam intensifikasi lahan, pengembangan padi rawa, dan optimalisasi lahan.

"Ini akan memantapkan posisi Sumsel sebagai daerah lumbung pangan di Indonesia. Sumsel memiliki tanggung jawab untuk memberi makan sekitar 273 juta penduduk di Indonesia," ungkap Syahrul Yasin Limpo.

Ada lima kabupaten di Sumsel yang bakal mengelola food estate. Mereka yang mengandalkan sektor pertaian itu adalah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kabupaten OKU Timur.

1. Sektor pertanian dianggap tangguh hadapi pandemik

Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung PanganMenteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo bersama Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Ada sekitar 92.279 hektare (ha) lahan yang akan dikelola sebagai rancangan awal pembangunan sistem pertanian dengan cakupan hulu dam hilir. Harapannya, produksi pertanian di Sumsel akan berlipat ganda selama enam bulan ke depan.

"Berbicara pertanian bukan saja soal makan, tapi juga lapangan kerja. Sektor pertanian terbukti merupakan sektor yang paling tangguh dalam menghadapi pandemik. Ia menghidupi seluruh sektor dari desa hingga ke tingkat provinsi," ujar dia.

Baca Juga: Kelapa Dongkrak Kenaikan Ekspor Pertanian di Sumsel

2. Food Estate diharap bisa meningkatkan hasil pertanian

Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung PanganMenteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo bersama Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor bidang pertanian di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2020 hingga Rp450,79 triliun, atau naik dibanding tahun sebelumnya di periode sama sebesar Rp390,16 triliun.

Menurutnya, sektor perkebunan memberikan kontribusi terbesar ekspor hingga mencapai 91 persen, diikuti peternakan sebesar 6 persen, hortikultura 2 persen, dan tanaman pangan (1 persen).

"Indonesia menjadi negara produsen beras terbesar keempat. Diharapkan dengan adanya program food estate, ekspor akan meningkat," jelas dia.

3. Integritas pertanian hulu dan hilir harus dibangun

Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung PanganMenteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo bersama Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Syahrul berharap lewat program food estate, laju pertanian tidak hanya bertumpu pada hasil beras semata. Dirinya menginginkan produk pertanian lain dapat ikut meningkat seperti bawang merah atau bawang putih.

"Integrasi harus terjadi dari hulu hingga ke hilir. Itulah pentingnya pemerintah daerah mengoptimalkan program ini," jelas dia.

4. Harga gabah tidak jatuh setelah ada food estate

Sumsel Punya Tanggung Jawab Besar Sebagai Lumbung PanganGubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru juga berharap, food estate yang digagas pemerintah pusat dapat menyelesaikan permasalahan sektor pertanian di Sumsel. Sebagai contoh, sebut saja perbedaan luas lahan, ketersediaan pupuk, keragaman varietas, dan harga jual.

"Harga gabah yang kerap jatuh saat panen tiba. Program ini diharapkan tidak lagi terjadi. Ketika harga gabah membaik, petani pasti akan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas," tutup dia.

Baca Juga: Asuransi Pertanian Bantu Petani Terhindar dari Kerugian Akibat Bencana

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya