Berdebat Dengan Polisi, Ketua LMND Palembang Jadi Tersangka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ketua Eksekutif Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palembang, Amir Iskandar (24), ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Palembang. Amir dianggap memprovokasi dan melarang polisi menangkap demonstran yang akan berdemo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di seputaran Universitas Tridinanti Palembang.
"Tersangka kita tangkap karena sebelumnya sudah diingatkan untuk menjauh. Tapi tersangka melakukan pemaksaan," ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol. Anom Setyadji, Selasa (13/10/2020).
1. Tersangka sempat adu mulut dengan polisi
Menurut Anom, tersangka tidak mengaku sebagai aktivis LMND saat ditangkap dan diperiksa oleh polisi. Amir disebut mantap mengatakan sebagai wiraswasta. Dirinya bahkan sempat terlibat adu mulut dengan anggota polisi.
"Tersangka menghina anggota dengan kata-kata tidak pantas, bahkan sempat kata-katanya membuat luka anggota," jelas dia.
Baca Juga: 4 Kali Demo Tolak UU Cipta Kerja Palembang, Polisi Tangkap 500 Orang
2. Polisi tetapkan tersangka dari pemeriksan barang bukti dan saksi
Polisi telah mengamankan beberapa barang bukti seperti satu kemeja lengan panjang warna merah, satu pengeras suara, HP, dan kartu identitas. Menurut Anom dari hasil pemeriksaan, pihaknya menetapkan Amir sebagai tersangka dalam aksi demonstrasi keempat di Palembang kemarin.
"Dari beberapa alat bukti yang diamankan dan keterangan dari saksi-saksi, AM kita tetapkan sebagai tersangka," beber dia.
Baca Juga: Draf UU Cipta Kerja Jadi 812 Halaman, DPR Sebut Ukuran Kertas Berubah
3. Tersangka dianggap menghalangi kerja polisi
Amri akan dikenakan Pasal 212 dan 213 KUHP tentang menghalangi kerja karena mengancam dengan kekerasan atau melawan dan menyerang pejabat yang sedang menjalankan tugas sah. Dirinya bahkan terancam pidana 1,4 tahun penjara.
"Tersangka dianggap menghalangi kerja polisi saat pengamanan unjuk rasa," ujar dia.
4. Sebanyak 65 orang diamankan saat demo kemarin
Dari hasil sweeping dan razia yang dilakukan Senin (12/10/2020) kemarin, polisi mengamankan 65 orang yang dianggap provokator.
"Sejumlah pelajar dan beberapa pemuda dalam pengamanan unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja, total ada 65 orang," tutup dia.
Baca Juga: Pimpinan DPRD Sumsel Janji Kirim Mahasiswa Ke Jakarta