1 Anak Gajah Sumatra Lahir di Padang Sugihan Sumsel

Total populasi gajah di pusat latihan mencapai 31 ekor

Banyuasin, IDN Times - Perasaan gembira sedang dirasakan oleh kru dan pegawai Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel), usai satu anak gajah Sumatra lahir di wilayah Jalur 21 Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Jumat (18/6/2021) lalu.

Kelahiran anak gajah Sumatra ini menambah populasi di wilayah Pusat Latihan Gajah (PLG) di Padang Sugihan. Kini total ada 31 ekor gajah terdiri dari lima pejantan, 13 ekor induk betina, empat ekor jantan muda, lima ekor anak jantan, dan empat ekor anak betina.

"Penambahan populasi gajah hasil pengembangbiakan di SM Padang Sugihan. Lokasi itu merupakan salah satu habitat asli gajah Sumatra di wilayah Sumsel," ungkap Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata, Senin (21/6/2021).

1. Lahir sembilan anak gajah dalam 10 tahun terakhir

1 Anak Gajah Sumatra Lahir di Padang Sugihan SumselPopulasi Gajah Sumatra di kawasan Padang Sugihan, Banyuasin Sumatra Selatan bertambah (IDN Times/BKSDA Sumsel)

Ujang menjelaskan, anak gajah Sumatra lahir secara normal. Gajah tersebut memiliki panjang 114 sentimeter, lingkar dada 109 sentimeter, tinggi bahu 75 sentimeter, panjang belalai 22 sentimeter, panjang ekor 60 sentimeter, keliling telapak kaki 43 sentimeter, dan berat badan 82 kilogram.

"Untuk proses lahirnya dibantu Mahout (pawang gajah) dan tim paramedis. Gajah yang baru lahir ini sudah dipastikan kesehatannya dan diberikan antivirus, karena gajah-gajah kecil rawan," ungkap dia.

Menurut Ujang, kedekatan antara gajah dengan mahout sudah terbentuk akibat aktivitas di pusat latihan gajah. Mereka memiliki hubungan emosional yang dekat karena selalu berinteraksi di sana.

"Dalam sepuluh tahun terakhir, ada sekitar sembilan anak ekor gajah yang lahir. Kita berharap semakin banyak anak-anak gajah yang akan lahir untuk menjaga populasinya," ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Pekanbaru-Dumai, Ada Terowongan Khusus Gajah Lho!

2. Menteri KLHK akan beri nama anak gajah

1 Anak Gajah Sumatra Lahir di Padang Sugihan SumselPopulasi Gajah Sumatra di kawasan Padang Sugihan, Banyuasin Sumatra Selatan bertambah (IDN Times/BKSDA Sumsel)

Ujang mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal kelahiran anak gajah itu. Hingga saat ini, anak gajah Sumatra tersebut belum diberi nama.

"Siapa tahu Ibu Menteri atau Dirjen akan langsung memberi nama dan melihat langsung anak gajah tersebut," jelas dia.

3. Gajah jinak dibimbing untuk kembali ke alam

1 Anak Gajah Sumatra Lahir di Padang Sugihan SumselPopulasi Gajah Sumatra di kawasan Padang Sugihan, Banyuasin Sumatra Selatan bertambah (IDN Times/BKSDA Sumsel)

Ke-31 ekor gajah yang ada di pusat latihan merupakan gajah-gajah jinak hasil konflik dengan manusia. Mereka dibimbing dengan tujuan melestarikan dan menjaga agar dapat kembali ke alam liar.

Wilayah Suaka Margasatwa Padang Sugihan merupakan tempat habitat alamiah gajah Sumatra. Gajah-gajah tersebut dilatih untuk mengatasi konflik, ataupun menggiring gajah-gajah liar untuk masuk ke habitat.

"Pusat latihan gajah memiliki prasarana untuk memastikan gajah jinak sejahtera," jelas dia.

4. Populasi gajah di Sumsel diperkirakan mencapai 120 ekor

1 Anak Gajah Sumatra Lahir di Padang Sugihan SumselPopulasi Gajah Sumatra di kawasan Padang Sugihan, Banyuasin Sumatra Selatan bertambah (IDN Times/BKSDA Sumsel)

Pihak BKSDA Sumsel terus memantau perkembangan kelahiran gajah Sumatra di Suaka Margasatwa Padang Sugihan. Ujang berharap ke depan semakin banyak gajah Sumatra kembali lahir.

Untuk ke-31 gajah jinak yang ada saat ini diasuh oleh tiap satu orang mahout. Mereka menjaga agar gajah-gajah tersebut tidak terpisah dari kelompok. "Gajah ini akan dibimbing pelan-pelan, dan pada akhirnya akan kembali ke alam, dan terus bertambah populasinya," ungkap dia.

Untuk di Sumsel, populasi gajah Sumatra relatif aman. BKSDA Sumsel mencatat di kawasan Padang Sugihan selain yang jinak masih ada 30 gajah liar lain. Mereka tersebar masuk ke dalam kawasan hutan tanaman industri (HTI).

"Perkiraan di kawasan itu bisa lebih banyak sampai 100-120 termasuk yang jinak," tutup dia.

Baca Juga: Impor Sayuran Asal 3 Negara ke Sumsel Naik Signifikan 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya