Waduh, Kenaikan Harga Daging di Palembang Disebut Wajar

Harga daging di Palembang bisa mencapai Rp150 ribu per kilo 

Palembang, IDN Times - Kenaikan harga minyak goreng dan disusul daging sapi terjadi di beberapa wilayah, termasuk Palembang. Apalagi kenaikan harga selalu terjadi menjelang puasa dan Idul Fitri.

Beragam kebutuhan pangan dijual dengan harga lebih tinggi dari biasanya, terutama harga daging sapi. Meningkatnya harga jual ini dianggap wajar karena sudah sering terjadi.

1. Kenaikan harga dapat diatasi dengan kebijakan fiskal dan moneter

Waduh, Kenaikan Harga Daging di Palembang Disebut WajarIlustrasi pedagang daging sapi.ANTARA FOTO/Arnas Padda

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Yan Sulistyo, kenaikan harga pangan jelang momen tertentu sudah menjadi fenomena dan tidak perlu dianggap heran. Sebab harga yang naik diikuti dengan peningkatan permintaan.

Dalam bahasa ekonomi, kenaikan harga atau inflasi dipengaruhi kondisi agregat demand. Yakni harga meningkat karena permintaan yang tinggi. Inflasi terjadi karena permintaan barang lebih tinggi dari produksi barang oleh produsen.

"Jadi harga naik pada sebuah barang atau produk seperti yang terjadi sekarang, sudah menjadi wajar dan sering terjadi," kata Yan kepada IDN Times, Senin (28/2/2022).

Fenomena ini dapat diatasi lewat kebijakan fiskal dan moneter dengan peran serta pemerintah. Inflasi juga bisa ditekan melalui meningkatkan hasil produksi dan menstabilkan pendapatan masyarakat.

"Serta menetapkan harga maksimum dan melakukan pengawasan atau distribusi barang," timpalnya.

Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng Berdampak ke Penjualan Pempek di Palembang

2. Daging potong di Palembang naik hingga Rp15 ribu per kilogram

Waduh, Kenaikan Harga Daging di Palembang Disebut WajarIlustrasi daging sapi. IDN Times/Daruwaskita

Berdasarkan pantauan IDN Times di lapangan, rata-rata harga daging di sejumlah pasar tradisional Palembang mengalami kenaikan. Seperti di Pasar Pagi Pahlawan, harga daging naik hingga Rp15.000 per kilogram.

"Harga daging ini beda-beda, ada daging potong, daging slice, dan daging giling. Permintaan lebih banyak daging potong. Sekarang dijual per kilogram Rp140 ribu, kemarin Rp120-an masih ada untung, sekarang gak," kata Omah, salah satu pedagang di pasar tersebut.

Baca Juga: 1 Keluarga di Palembang Butuh 0,5 Liter Minyak Goreng dalam Sehari

3. Pendapatan pedagang di Palembang menurun

Waduh, Kenaikan Harga Daging di Palembang Disebut WajarANTARA FOTO/Arnas Padda

Sedangkan di Pasar Palimo (KM 5) Palembang, harga daging semula Rp120 ribu per kilogram kini menjadi Rp140 hingga Rp155 ribu tergantung dari jenis daging. Kenaikan harga mulai terjadi sejak Minggu (27/2/2022).

"Kenaikan harga ini juga menyesuaikan dengan harga di Jagalan Gandus, karena saya ambil dagingnya dari sana," ujar Lis, pedagang daging sapi di Pasar KM 5 Palembang.

Lis mengaku, semenjak harga daging naik, pendapatannya ikut berkurang. Sebab daging hanya laku terjual sekitar 200 kilogram. Padahal sebelum kenaikan harga, ia mampu menjual hingga 300 kilogram dalam sehari.

"Sekarang ini saya habis 2 pikul atau 200 kilogram per hari, tapi sebelum naik habisnya 300 kilogram per hari," timpalnya.

4. Pedagang daging batal mogok berjualan

Waduh, Kenaikan Harga Daging di Palembang Disebut WajarPedagang daging di Pasar (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Sebelumnya, pedagang daging sapi di sejumlah wilayah termasuk di Palembang dikabarkan akan mogok berjualan selama lima hari, mulai 28 Februari-4 Maret 2022. Namun aksi tersebut batal dilakukakan oleh sejumlah pedagang.

Alasan pembatalan mogok berjualan itu menyesuaikan pernyataan Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi), Asnawi. Ia menyampaikan, pemotong dan pedagang daging sapi di bawah naungan Jappdi harus tetap berjualan sesuai surat edaran. Selain itu, pembatalan karena ada kesepakatan antara masyarakat dengan pedagang.

Baca Juga: Ada Minyak Goreng Murah di Rusun Palembang dan 4 Titik Lain 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya