Pemkot Palembang Janji Tertibkan 235 Bangunan Potensi Sebabkan Banjir 

Banyak bangunan permanen menutup saluran air  

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) menjanjikan penertiban ratusan bangunan di sejumlah wilayah, karena berpotensi menyebabkan genangan air karena aliran drainase tersumbat dan memicu banjir.

"Salah satu penyebab banjir akibat menyempitnya saluran air karena ada bangunan di atasnya. Kami akan menertibkan 235 bangunan yang berdiri di atas saluran air untuk mencegah banjir terulang," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PSDA PUPR) Palembang, Marlina Sylvia, Rabu (12/10/1/2022).

Baca Juga: Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di Palembang

1. Manyak warga mendirikan bangunan di atas saluran air

Pemkot Palembang Janji Tertibkan 235 Bangunan Potensi Sebabkan Banjir Palembang dikepung banjir (IDN Times/Istimewa)

Penertiban tersebut dilakukan karena diketahui banyak masyarakat bandel dan tidak mengikuti instruksi Pemkot Palembang, khususnya terkait larangan membangun di atas saluran air sebagai tempat pembuangan.

"Padahal kami sudah sampaikan ke warga, jangan mendirikan bangunan di atas saluran air, tetapi masih sering dilakukan. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi masyarakat tidak mendukung," kata dia.

Baca Juga: Pemkot Palembang Diminta Buat Sumur Cadangan Serapan Air Atasi Banjir

2. Pemkot Palembang minta warga tidak membuang sampah sembarangan

Pemkot Palembang Janji Tertibkan 235 Bangunan Potensi Sebabkan Banjir Kantor Wali Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tidak hanya membandel soal pembangunan di atas saluran air, banyak warga Palembang disalahkan karena membuang sampah sembarang. Sehingga saat banjir berlangsung, air sulit mengalir akibat tumpukan sampah menghalangi saluran.

"Kita juga sering mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," timpalnya.

3. Pemkot minta pengembang buat kolam retensi

Pemkot Palembang Janji Tertibkan 235 Bangunan Potensi Sebabkan Banjir Palembang dikepung banjir (IDN Times/Istimewa)

Penanganan banjir lain yang rutin dilakukan Pemkot Palembang yakni meminta pengembang membuat kolam retensi, khususnya di setiap kawasan proyek dengan syarat pembangunan lahan mulai dari 5 ribu meter.

"Kami minta mereka bangun kolam retensi secara gotong royong untuk pengembangan di lahan 5.000 meter persegi ke atas. Jadi pembangunan ini tidak jadi beban ke pemerintah, karena 48 kolam retensi saat ini masih kurang untuk mencegah banjir," jelas dia.

4. Pemkot Palembang mengaku banjir yang terjadi akibat banyak bangunan berdiri di atas saluran air

Pemkot Palembang Janji Tertibkan 235 Bangunan Potensi Sebabkan Banjir Wakil wali kota Palembang Fitrianti Agustinda(IDN Times/Dok. Humas Pemkot Palembang)

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengakui, banjir yang sering terjadi akibat banyak bangunan yang berdiri di atas saluran air. Bahkan hasil tinjauan ke lokasi rentan banjir, banyak kawasan permukiman warga membuat air tergenang.

"Hampir rata-rata di beberapa kawasan permukiman yang terjadi banjir karena ada bangunan di atas saluran secara permanen, dan sampah begitu banyak sehingga menutup saluran. Tidak ada kepedulian warga untuk membersihkan salurannya, kadang-kadang sudah ada saluran ditutup untuk melebarkan jalan," katanya.

Fitri mencontohkan, lokasi rawan banjir ada di Lorong Rambutan, Jalan Letnan Murod. Yakni pada 6 Oktober 2022 saat hujan lebat mengguyur Palembang, lokasi ini terjadi banjir setinggi leher orang dewasa.

"Tinggi hampir satu meter lebih karena daerahnya cekungan dan banyak sekali bangunan di atas saluran secara permanen, bahkan rumahnya sampai dua tingkat. Solusinya kami ingin membongkar tapi cukup manusiaswi, jadi kita akan buatkan bak kontrol di tengah-tengah rumah, dan Alhamdulillah mereka bersedia," jelas dia.

Baca Juga: Banjir di Palembang Tertinggi Selama 30 Tahun Terakhir

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya