Pemkot Palembang Diminta Buat Sumur Cadangan Serapan Air Atasi Banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Banjir yang melanda Palembang beberapa hari terakhir muncul setelah hujan turun dengan intensitas sedang hingga deras, sehingga banyak jalan protokol terendam air hingga betis orang dewasa.
Menurut Pengamat Perkotaan Palembang, Hatta Azuhri, pemerintah perlu melakukan solusi terkait persoalan banjir yang menjadi langganan setiap turun hujan lebat lebih dari dua jam.
"Pemkot bisa mencontoh Pemerintah DKI Jakarta untuk membuat sumur resapan yang berguna sebagai cadangan air bersih," ujarnya, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: 2 Pompa Portabel Diklaim Sukses Atasi Banjir Palembang
1. Banjir juga disebabkan Perda Rawa tak berjalan
Berdasarkan data Dinas PUPR Palembang, ada 15 wilayah yang rentan tergenang air. Wilayah paling sering terdampak banjir berada di Jalan R Soekamto sekitar Kawasan Hotel Harper Palembang dan di kawasan Simpang Polda.
"Penyebab banjir di jalan protokol ini disebabkan dua hal. Pertama saluran drainase yang banyak tumpukan sampah dan jarang dikeruk, lalu Perda Rawa di Palembang tidak jalan," kata dia.
Baca Juga: Banjir di Palembang Tertinggi Selama 30 Tahun Terakhir
2. Saluran drainase di Palembang belum optimal
Peraturan soal rawa yang tidak berjalan menurut Hatta, membuat penimbunan makin sering dilakukan tanpa melihat hasil analisis dampak lingkungan dari penimbunan tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga disebut tak maksimal mengelola saluran air.
"Ditambah masyarakat banyak yang membuang sampah dengan tak memikirkan saluran drainase. Ini jadi potensi utama penyebab banjir," jelasnya.
3. Pemerintah harus memperbanyak ketersediaan pompa portabel
Selain itu banyak aspal dicor beton sehingga penyerapan air hujan tidak terjadi. Hal itu karena dalam bahan baku pembuatan aspal jalan menggunakan teknologi geopori, atau menggunakan bahan pengganti cor jalan yang berakibat terjadi banjir di mana-mana.
"Pemerintah juga harus memperbanyak pompa portable di titik-titik genangan, dan mendorong masyarakat membersihkan drainase secara rutin agar air lancar mengalir," tambah dia.
4. Masyarakat diminta sadar menjaga kebersihan
Kemudian Pemkot Palembang didorong membuat Perda membuang sampah dengan sanksi. Kebijakan itu bisa membuat masyarakat takut karena didenda atau dihukum.
"Masyarakat juga harus memiliki kesadaran agar membuang sampah pada tempatnya. Bila masyarakat peduli dengan lingkungan, banjir bisa diatasi," jelasnya.
Baca Juga: 15 Titik Rawan Banjir di Palembang, Pemkot Sebut Akibat Air Pasang