Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di Palembang

Upaya Pemkot Palembang tangani banjir dinilai belum kongkret

Palembang, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Sumatra Selatan (Walhi Sumsel) menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengevaluasi penanganan banjir lebih dini di sejumlah lokasi rentan genangan air. Setidaknya ada empat poin penting yang bisa dilakukan Pemkot Palembang

"Apabila banjir di Palembang ditanggulangi serius, persoalan itu bisa dicegah lebih cepat ke depan. Pemkot harus benar-benar melakukan empat langkah mengevaluasi masalah ini," ujar Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Yuliusman, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Pemkot Palembang Diminta Buat Sumur Cadangan Serapan Air Atasi Banjir

1. Penanggulangan banjir harus komprehensif

Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di PalembangPalembang dikepung banjir (IDN Times/Istimewa)

Pemkot Palembang mesti konsisten menyiapkan posko-posko penanganan banjir di titik rentan. Sehingga dalam waktu panjang, penanggulangan komprehensif bisa mengurangi titik banjir di sejumlah wilayah.

"Pemkot harus menggelar rapat melibatkan seluruh komponen mulai dari RT, Lurah dan Camat, untuk memperbaiki drainase dan memastikan air mengalir lancar sampai ke titik akhir," kata dia.

Pemkot Palembang harus konsisten membangun kolam retensi sebagai penampung air. Pembangunan perlu dilakukan optimal agar tidak sekadar menghabiskan anggaran. Pemkot diminta mengembalikan fungsi aliran sungai-sungai yang sudah tertutup.

Baca Juga: Banjir di Palembang Tertinggi Selama 30 Tahun Terakhir

2. Moratorium izin pembangunan di wilayah rentan

Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di PalembangPalembang dikepung banjir (IDN Times/Istimewa)

Hal paling penting dalam penanganan banjir di Palembang adalah analisa dan mengevaluasi izin-izin yang sudah diberikan, khususnya kepada wilayah yang sudah diberikan kepada pengembang perumahan, hotel, dan sebagainya.

“Mulai saat ini pemerintah harus moratorium dan tidak memberikan izin atas nama pembangunan apa pun di wilayah-wilayah rentan, sebagai tangkapan resapan dan rawa. Ini harus dilakukan kalau mau serius mengatasi permasalahan lingkungan dan tata ruang kota," jelas dia.

Kemudian diperlukan juga dukungan politik dari DPRD untuk memastikan eksekutif bekerja efektif. Drainase mesti diperbaiki agar penanganan banjir tidak sporadis. Pemerintah diimbau bahu membahu menggerakkan semua komponen.

"Jemput bola secara komprehensif dalam melakukan tindakan dan tidak menyalahkan faktor alam," timpalnya.

3. Walhi Sumsel siap terlibat atasi banjir di Palembang

Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di PalembangPalembang dikepung banjir (IDN Times/Istimewa)

Apabila Pemkot Palembang serius mengatasi banjir, Walhi kata Yuliusman siap memberikan masukan atau memberikan data faktual seperti titik banjir, hingga titik sampah yang bermasalah untuk menekan pemicu genangan air.

"Namun ini kembali yang punya kemampuan, sebagai pengambil keputusan adalah pemerintah kota," kata dia.

Titik-titik rawan banjir di Palembang hampir ada di setiap kecamatan, dengan titik terparah di wilayah pengembang seperti Perumnas, terutama di wilayah dataran rendah atau padat penduduk.

"Kepada masyarakat juga jangan ragu untuk menyampaikan keluhan terkait banjir ke pemerintah, karena ada dasarnya," jelasnya.

4. Upaya Pemkot Palembang mengatasi banjir dinilai belum menghasilkan

Walhi Sumsel Saran 4 Poin Sukses Atasi Banjir di PalembangSMK Negeri 5 Palembang Banjir (IDN Times/Istimewa)

Yuliusman menyebut, upaya Pemkot Palembang terkait penanganan banjir hingga saat ini belum konkret. Gerakan gotong royong bersih-bersih got hanya untuk mengedukasi di tingkat lingkungan paling rendah.

"Tapi karena faktor fasilitas dan daya dukung atau daya tampung saluran air belum diperbaiki, tentu belum mampu membuat perubahan apa-apa," ujar dia.

Banyaknya lokasi pengembangan dengan bangunan mega proyek, membuat kawasan tersebut cepat tergenang air. Banjir pun tercipta dengan waktu tak sampai setengah jam setelah turun hujan deras.

"Bahkan cepat banjir saat hujan sepuluh menit saja. Sekarang Palembang dalam kondisi darurat bencana ekologi," katanya.

Baca Juga: Palembang Dikepung Banjir, Wako: Harus Rutin Gotong Royong

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya