Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak Goreng

Prosedur ini cegah warga beli minyak goreng berulang-ulang

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menerapkan aturan ketat saat operasi pasar murah minyak goreng di Kantor Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar. Setiap warga yang sudah membeli minyak, wajib menyertakan kartu identitas serta mencelupkan tinta pada jarinya.

"Untuk mencegah penyelewengan distribusi minyak goreng, termasuk menekan risiko penimbunan," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Rabu (9/3/2022).

1. Ada 10 persen potensi penimbunan minyak goreng di Palembang

Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak GorengPalembang Atur Skema Celup Tinta Awasi Distribusi Minyak Goreng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Skema celup tinta di jari masyarakat saat operasi pasar murah sebagai bentuk pengawasan ketat distribusi minyak goreng di lapangan. Potensi kecurangan yang dilakukan warga setelah membeli minyak goreng diharapkan taj terjadi.

"Mereka tidak bisa membeli lagi pada operasi pasar selanjutnya. Karena aktivitas ini sudah tergolong penimbunan," kata dia.

Menurutnya, praktik membeli minyak goreng secara berulang-ulang saat operasi pasar murah yang digelar Pemkot Palembang pasti terjadi. Namun ia mengakui ada oknum-oknum tertentu yang berani melakukan hal tersebut.

"Kalau ada persentasenya, hanya 10 persen. Karena itu prosedur celup tinta harus dilakukan untuk mengurangi risiko di lapangan," timpalnya.

Baca Juga: Warga Muba Diberi Kupon Agar Tertib Membeli Minyak Goreng Murah

2. Operasi pasar di Palembang terus dilakukan hingga bulan puasa

Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak GorengPalembang Atur Skema Celup Tinta Awasi Distribusi Minyak Goreng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Fitri menyampaikan, operasi pasar murah minyak goreng sudah dilakukan sejak akhir Februari hingga sekarang. Pemkot Palembang bakal melaksanakannya sampai bulan puasa.

"Cara ini juga diharapkan bisa menekan gejolak harga dan kelangkaan minyak goreng di pasaran," jelas dia.

Finda mengklaim, pasokan minyak goreng di Palembang sudah mencukupi. Sebab dari data yang diperoleh, pihaknya memenuhi kebutuhan minyak goreng sekitar 600.000 liter per bulan pada September 2021. Bahkan pada Februari 2022, jumlahnya mencapai 1 juta liter.

"Kami terus mengevaluasi mengapa fenomena itu bisa terjadi," tambahnya.

Baca Juga: Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak Goreng

3. Warga Palembang tak keberatan menyertakan identitas diri

Palembang Terapkan Celup Tinta Saat Pasar Murah Minyak GorengPalembang Atur Skema Celup Tinta Awasi Distribusi Minyak Goreng (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Syamsiah, warga Kelurahan Srijaya yang ikut mengantre minyak goreng di operasi pasar murah, mengatakan ia sudah menyerahkan fotokopi KTP kepada petugas kelurahan. Setelah 20 menit menunggu, namanya pun langsung dipanggil.

"Tadi beli beras 5 kilogram dan dua liter minyak goreng. Totalnya Rp72.000 per paket dan langsung celup jari kelingking," ungkapnya.

Syamsiah tidak khawatir meski harus mengantre dan memberikan identitas diri. Sebab baginya hal terpenting adalah mendapatkan sembako.

"Gak keberatan fotokopi KTP. Yang penting saya sudah dapat minyak, setidaknya cukup untuk satu minggu ke depan," tandas dia.

Baca Juga: Panic Buying Salah Satu Faktor Pemicu Kelangkaan Migor di Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya