Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak Goreng

Gandeng dua produsen salurkan minyak goreng untuk warga

Palembang, IDN Times - Kelangkaan minyak goreng masih terjadi di sejumlah pasar tradisional maupun toko ritel di Palembang. Mengatasi persoalan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) menambah stok yang disalurkan melalui operasi pasar.

"Kita menambah ketersediaan minyak sekitar 22 ton," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Ahmad Rizali, Senin (7/3/2022).

1. Gandeng dua produsen minyak goreng

Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak GorengIlustasi minyak goreng di pasaran (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Penambahan stok minyak goreng lewat program operasi pasar murah di Palembang dilakukan Pemkot sebagai bentuk Domestic Market Obligation (DMO), yakni prioritas produksi sawit hanya untuk minyak goreng.

"Kita menggandeng dua produsen minyak goreng bersama PT Sari Argotama dan PT Indokarya Internusa," kata dia.

Baca Juga: Panic Buying Salah Satu Faktor Pemicu Kelangkaan Migor di Sumsel

2. Minyak goreng dibagi 14 ton kemasan bantal dan 8 ton kemasan curah

Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak GorengKetersediaan minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebanyak 22 ton minyak goreng yang akan disebar ke beberapa pasar dan toko ritel terdiri dari 14 ton minyak goreng kemasan bantal yang dijual dengan harga eceran tertinggi (HET). Sisanya 8 ton minyak goreng kemasan curah.

"Tersedia minyak goreng kemasan bukan premium dengan harga Rp13.500 per liter ditambah 8 ton kemasan curah harga Rp11.500 per liter," timpalnya.

Baca Juga: Tipe Pedagang Ini Diutamakan Terima Minyak Goreng Murah di Ogan Ilir

3. Pemkot Palembang baru mencukupi kebutuhan minyak goreng 14 juta liter per bulan

Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak GorengMinyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pemkot menggandeng produsen minyak goreng karena Palembang membutuhkan 0,2-0,5 liter per hari untuk keperluan satu keluarga. Sedangkan stok sekarang tak mampu memenuhi.

"Karena produksi dari SAP PT Indokarya Internusa hampir 18 ton atau 18 juta liter per bulan. Sedangkan kebutuhan yang kita punya sekitar 14 sampai 15 juta liter," tambah dia.

Selanjutnya, Pemkot dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) akan melakukan program operasi pasar rutin dan terjadwal untuk 17 kota maupun kabupaten di Sumsel.

"Ketersediaan minyak di Sumsel selalu kita produksi dan kita distribusikan. Untuk program ini juga akan kita lakukan di 17 kabupaten dan kota seperti Baturaja, Lubuklinggau, Lahat, dan Prabumulih," jelas dia.

4. Warga Palembang masih mengeluhkan pasokan minyak goreng

Dinas Perdagangan Palembang Tambah 22 Ton Minyak GorengMinyak goreng curah merek Minyak Kita (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dalam sepekan terakhir, Pemkot Palembang gencar melaksanakan operasi pasar di sejumlah kecamatan dan kelurahan. Stok minyak goreng masih dikeluhkan warga karena belum mencukupi kebutuhan.

Menurut Lia, warga Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, stok minyak goreng di beberapa mal kosong sejak beberapa hari lalu. Walaupun tersedia, konsumen harus melakukan transaksi langsung di kasir dan mengantre.

"Jumat-Sabtu kemarin ke Palembang Square kosong di dua supermarket. Pertama di Hypermart karena ada pengumuman stok di Instagram hanya 2 jam kehabisan. Kemudian di Carrefour harus antre. Sudah antre pun minyak goreng habis," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), kebutuhan minyak goreng di Palembang dalam sebulan mencapai angka 1,8 juta liter dengan kebutuhan harian minimal satu orang sekitar 0,2 liter.

Baca Juga: Antrean Minyak Goreng Membeludak, Polisi Bubarkan Kerumunan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya