Kasus COVID-19 di Palembang Naik karena Pemeriksaan Swab yang Masif

Transmisi lokal COVID-19 terjadi di sekolah dan tempat kerja

Palembang, IDN Times - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Palembang masih fluktuatif. Bahkan kenaikan jumlah kasus aktif mengalami penambahan signifikan sejak pekan ketiga Januari 2022.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Fenty Aprina, kenaikan COVID-19 disebabkan masifnya pemeriksaan antigen dan PCR terhadap masyarakat.

"Hal ini akan membantu pemerintah memetakan penyebaran kasus. Saat ini sudah terjadi transmisi lokal di Palembang, terutama di sekolah dan tempat kerja," ujarnya, Rabu (16/2/2022).

1. Penyebaran kasus COVID-19 terjadi karena mobilitas masyarakat ke luar kota

Kasus COVID-19 di Palembang Naik karena Pemeriksaan Swab yang Masifilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Peningkatan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 turut dipengaruhi mobilitas penerbangan masyarakat, seperti aktivitas orang yang keluar-masuk dari Jakarta ke Palembang.

"Banyak orang yang bekerja di Palembang tetapi keluarganya di Jakarta. Kemudian kasus ikut menyebar," kata dia.

Baca Juga: Lagi-lagi Pemkot Palembang Bikin Kerumunan Saat PPKM Level 3

2. Lima kasus omicorn di Palembang dinyatakan sembuh

Kasus COVID-19 di Palembang Naik karena Pemeriksaan Swab yang Masifilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Kondisi COVID-19 di Palembang dinyatakan sudah masuk gelombang ketiga, pergerakan lonjakan kasus ini pun berkembang cepat, mengingat varian baru Omicorn menular lebih cepat.

"Kasus Omicorn di Palembang sudah ada lima orang, tetapi semua kasusnya sekarang sudah sembuh," timpalnya.

Baca Juga: 150 Nakes RSMH Palembang Positif COVID-19, Jumlah Pengunjung Dibatasi

3. Dinkes Sumsel siapkan tempat isolasi di Jakabaring

Kasus COVID-19 di Palembang Naik karena Pemeriksaan Swab yang MasifWisma Atlet Jakabaring Palembang untuk menampung Orang Dalam Pemantauan (ODP) paparan COVID-19 (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Kepala Dinkes Sumatra Selatan (Sumsel), Lesty Nurainy menambahkan, penularan COVID-19 juga bisa terjadi di dalam keluarga. Misalnya, ketika salah satu anggota keluarga terjangkit dan tidak menjalani isolasi mandiri benar, maka penyebaran akan lebih cepat.

“Kami telah menyediakan tempat isolasi terpusat di kawasan Jakabaring untuk menampung mereka yang terjangkit dengan gejala ringan atau tanpa gejala.Bagi mereka yang bergejala sedang hingga berat akan direkomendasikan ke RS," tambah dia.

4. Pemkot Palembang klaim telah optimal menjalankan pembatasan dan tertib prokes

Kasus COVID-19 di Palembang Naik karena Pemeriksaan Swab yang MasifWali Kota Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo mengklaim, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah tertib menjalankan pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan maksimal.

"Sejumlah tempat publik sudah dilakukan pembatasan. Tempat umum tidak boleh lebih dari 50 persen dari kapasitas, termasuk kegiatan belajar mengajar," tandas dia.

Baca Juga: Perkantoran di Palembang Terapkan 50 Persen WFH Selama PPKM Level 3

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya