Pengamat Politik Sumsel Kecewa Gibran Maju, Merusak Karier Keluarga

Iriana disebut melakukan pembiaran putranya maju

Palembang, IDN Times - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia Calon Presiden dan Wakil Presiden dan majunya Gibran Rakabuming Raka, menimbulkan polemik di Tanah Air. Putusan MK dinilai kontroversial dan sarat konflik kepentingan, sebab Ketua MK Anwar Usman merupakan adik ipar Presiden Jokowi atau paman dari Gibran.

Pengamat politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), Bagindo Togar menilai, Presiden Jokowi sengaja ingin memperpanjang masa kekuasaan dengan mendorong putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres pada Pilpres 2024. Bagindo mengkritik keluarga Jokowi dan Prabowo.

Menurutnya Jokowi, Gibran, Kaesang, dan juga Prabowo, harus diperiksa kesehatan mentalnya. Sebab di akhir masa jabatannya, Jokowi melakukan berbagai cara untuk memperpanjang kekuasaan menggunakan anak sulungnya.

“Mohon maaf, keluarga Jokowi ini perlu ke psikiater. Pak Jokowi, Gibran, Kaesang, dan Prabowo perlu diperiksa oleh tim kesehatan khsusus psikiater. Ini saran saya, ya. Mohon maaf ya, ini terus terang saja,” kata Bagindo saat dihubungi, Kamis (3/11/2023).

Baca Juga: Mawardi Yahya Jadi Ketua Tim Pemenang Prabowo-Gibran Sumsel 

1. Kecewa dengan sikap Iriana

Pengamat Politik Sumsel Kecewa Gibran Maju, Merusak Karier KeluargaIbu Negara, Iriana Joko Widodo mengajak para pendamping pemimpin ASEAN menikmati jamuan teh lantai 2 Puncak Waringin (dok. Sekretariat Presiden)

Bagindo juga mengaku kecewa dan mempertanyakan sikap istri Jokowi, Iriana. Menurutnya sebagai seorang istri dan ibu, Iriani harus mengingatkan kepada Jokowi dan anak-anaknya agar tak melukai hati masyarakat demi mengejar kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

“Anehnya ini Ibu Iriana juga tidak melakukan intervensi. Harusnya Bu Iriana ini kalau memang sayang kepada anak dan suaminya coba mengingatkan, ini kok seolah-olah dibiarkan. Padahal ini taruhannya besar, kalau mereka kalah tamat karier keluarga Jokowi,” ujarnya.

Baca Juga: Hasto Sebut Ganjar-Mahfud Paket Lengkap dan Perpaduan Sempurna

2. Keputusan blunder Jokowi

Pengamat Politik Sumsel Kecewa Gibran Maju, Merusak Karier KeluargaJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Bagindo menuturkan, Jokowi tidak hanya mengecewakan rakyat Indonesia namun mempertaruhkan reputasi dan nama baiknya.

“Tidak hanya mengecewakan, tapi juga menggali kuburannya sendiri. Segera diperiksa ke psikiater. Pasti ada sesuatu dengan kejiwaaanya,” jelasnya.

Bagindo mengatakan, apa yang telah dilakukan dan direncanakan oleh Jokowi sudah tidak masuk akal. Jokowi yang telah mencapai puncak prestasi, justru mempertaruhkan prestasinya untuk kepentingan yang dianggap Bagindo tidak masuk akal.

“Istilahnya kata orang Palembang rusak tuo, di ujung tuanya dia rusak. Saat menua kita merusak prestasi. Kan, gak sampai setahun lagi habis masa jabatan beliau, kenapa membuat keputusan politik yang sangat blunder. Seolah-olah ada agenda-agenda atau target-target mega skandal yang perlu dilindungi pasca beliau tidak berkuasa,” katanya.

3. Gibran belum cukup mumpuni

Pengamat Politik Sumsel Kecewa Gibran Maju, Merusak Karier KeluargaWali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka (dok. Tangkapan Layar)

Dia menambahkan, keinginan Jokowi untuk melanggengkan kekuasannya sudah menjadi rahasia umum. Setelah gagal dengan skenario tiga periode, Jokowi kata Bagindo diduga ingin melanjutkan kekuasaan melalui Gibran.

“Kan sudah terkuak, bahwa beliau ingin tiga periode. Kemudian ada keinginan untuk menabrak konstitusi, ini sudah tidak bisa diterima. Gak sehat beliau, di tengah kebersahajaan beliau mampu memimpin dengan baik, kok tiba-tiba seperti ini,” katanya.

Bagindo menilai Gibran belum pantas maju menjadi kontestan Pilpres. Bagindo bahkan menyebut pengalaman Gibran juga belum cukup mumpuni untuk bertanding di level nasional.

“Untuk pemilihan Lurah saja belum tentu bisa memenuhi, memang prestasinya dia apa? Bahkan kalau diadakan pemilihan kades belum tentu dia terpilih. Apa prestasinya? prestasinya di Kota Solo itu sudah ditangani ketika dipimpin Pak jokowi dan Pak Rudy. Kota Solo itu dibuat auto pliot saja sudah bagus, sudah jalan, gak perlu seorang Gibran," tegasnya.

4. Turut kecewa keputusan Prabowo

Pengamat Politik Sumsel Kecewa Gibran Maju, Merusak Karier KeluargaPrabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menjalani tes pemeriksaan kesehatan sebagai capres-cawapres di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat (26/10/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bagindo juga mengaku kecewa dengan Prabowo yang sudah memilih Gibran sebagai wakil. Menurutnya, Prabowo dengan bekal elektabilitas tinggi justru terlihat kurang percaya diri karena memilih Gibran.

“Saya sekarang ini jadi ilfeel. Kok kayak gak punya rasa confident, gak punya kepercayaan diri. Seorang jenderal kok nggak punya kepercayaan diri,” imbuhnya.

Baca Juga: Irman Gusman Dicoret KPU Sumbar dari Daftar Calon Anggota DPD RI

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya