TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pegawai Toko di Lubuk Linggau Ditemukan Tak Bernyawa

Korban diduga mengakhiri hidup karena masalah keluarga

Polisi saat mengevakuasi jasad pegawai toko di Lubuk Linggau. (IDN Times/istimewa)

Intinya Sih...

  • Okta Zilianto (29) nekat mengakhiri hidup di toko tempatnya bekerja di Lubuk Linggau.
  • Kabar meninggalnya pertama kali diketahui oleh kakak iparnya, Forma Lingga Putra (26).
  • Hasil penyidikan polisi menduga Okta mengakhiri hidup karena masalah keluarga.

Lubuk Linggau, IDN Times - Seorang pegawai toko di Kota Lubuk Linggau bernama Okta Zilianto (29) nekat mengakhiri hidup. Warga Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu itu ditemukan tak bernyawa di tempatnya bekerja.

Korban diketahui bekerja Toko MG Store Jalan Yos sudarso Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP Hendrawan didampingi Kanit Pidum Ipda Suwarno mengatakan, kabar meninggalnya korban pertama kali diketahui kakak iparnya, Forma Lingga Putra (26). Saat itu Forma mendapatkan telepon dari pemilik toko bahwa ponsel korban tidak aktif.

Baca Juga: Kontraktor di Lubuk Linggau Tewas Ditikam Saat Bonceng Anak 

1. Pemilik toko menelepon keluarga korban

Forma kemudian mendatangi toko karena korban biasa tidur sendirian di toko tersebut sendirian. Saat tiba di sana, toko seperti tidak ada orang. Dia pun menjemput adiknya atau istri korban dan mengajaknya ke toko. 

Forma pun masuk lewat toko sebelah, dan naik ke lantai dua toko, lalu masuk ke dalam toko dengan cara merusak pintu. Pada saat masuk, saksi melihat korban sudah menggantung di tangga, pada Rabu dinihari (25/9/2024).

"Keterangan Nabila, istri korban sekira pukul 10.00 WIB masih diantar pulang oleh korban dari toko MG Store," ungkapnya.

Baca Juga: 2 Remaja di Lubuk Linggau Edarkan Ratusan Ekstasi

2. Istri korban sudah mencurigai tingkah laku korban

Istrinya mengaku bahwa ia dan korban masih menjalin komunikasi dengan baik, seperti teleponan dan saling berkirim pesan, namun pukul 01.00 WIB tiba-tiba ponsel korban tidak aktif lagi.

"Chatting terakhir dengan korban yaitu korban bilang kamera Canon yang tertinggal di motor sudah diletakkan di dalam lemari toko, setelah itu hilang kontak," jelasnya.

Istri korban sudah merasa curiga tingkah laku suaminya yang berprilaku tak wajar beberapa hari terakhir, namun ia tidak menyangka bahwa suaminya sampai mengakhiri hidup sendiri. 

"Istrinya belum bisa menceritakan masalah keluarganya sampai sekarang, karena masih bersedih karena tidak menyangka suaminya sampai gantung diri," ujarnya.

3. Polisi: kematian korban murni karena bunuh diri

Hasil penyidikan polisi didapatkan bahwa korban mengakhiri hidup diduga karena ada masalah keluarga.

"Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan autopsi mayat dan VER terhadap korban dan langsung membawa korban ke bengkulu untuk dimakamkan," ucapnya.

Hasil penyidikan lapangan, tim Sat Reskrim tidak menemukan adanya luka benda tumpul maupun benda tajam, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi tidak ditemukannya kejanggalan terhadap jenazah korban.

4. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. 

Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. 

RS jiwa tersebut ialah: RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.comOrganisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454

Verified Writer

Yuliani

Menulis untuk mendidik...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya