TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Prank Panti Asuhan, Donatur Akui Ingin Ambil Dokumentasi Ulang

Bantah jika barang yang diberikan ke panti sudah kedaluwarsa

(Perwakilan PT Anta Boga Cemerlang selaku donatur yang diduga prank panti asuhan Elnuza di Muba saat kembali menyambangi panti untuk klarifikasi) IDN Times/istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Usai ramai pemberitaan terkait prank donatur terhadap sebuah panti asuhan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kini sang donatur akhirnya angkat bicara. 

Panti Asuhan Elnuza yang terletak di jalan Kapt. A. Rivai Pasar Talang Jawa Kecamatan Sekayu, Muba, sempat diminta berfoto untuk dokumentask pemberian 18 dus makanan ringan merek Tango.

Hanya saja setelah mendapatkan dokumentasi, donatur tersebut pergi dan membawa kembali bantuan yang telah diterima anak-anak di panti asuhan.

Baca Juga: Panti Asuhan Kena Prank Donatur, Bantuan Dibawa Lagi Usai Foto

Baca Juga: Jokowi Janjikan Wong Palembang Terima Bantuan Beras dan BLT Lagi

1. Sudah beri bantuan sehari sebelumnya

(Perwakilan PT Anta Boga Cemerlang selaku donatur yang diduga prank panti asuhan Elnuza di Muba saat kembali menyambangi panti untuk klarifikasi) IDN Times/istimewa

PT Anta Boga Cemerlang melalui Ray Wilson Imanuel selaku Sales Area Manager wilayah Muba yang merupakan donatur, mengklarifikasi jika sehari sebelumnya mereka sudah memberikan bantuan berupa makanan ringan.

"Jadi pada Senin sore, kami sudah kasih bantuan berupa snack Macito sebanyak 15 karton. Namun pada pengambilan dokumentasi usai memberi bantuan ada kesalahan, dan berkas penyerahan yang ditandatangani kurang," ujarnya, Kamis (26/10/2023).

2. Kembali datang ke panti untuk dokumentasi ulang

(Panti asuhan Elnuza yang di'prank' bantuan) IDN Times/istimewa

Karena ingin memperbaiki dokumen, lalu pada Selasa pagi mereka balik lagi ke panti untuk mengambil foto ulang. Pihaknya juga sudah menjelaskan ke panti bahwa kedatangan pada Selasa itu hanya dokuemntasi saja, karena barang sudah diserahkan pada Senin. 

"Pada hari itu (Selasa) sudah saya jelaskan, dan mungkin Bu Sarmini selaku pengurus tidak ngeh atau tidak terlalu fokus karena buru-buru mau mengantar anak sekolah. Kami kira pengurus lain sudah mengenali kami yang datang pada Senin kemarin," ucapnya.

3. Produk yang diberikan mendekati masa expired

(Pengurus dan anak-anak di panti asuhan Elnuza di Sekayu) IDN Times/istimewa

Terkait ada beberapa anak yang mau meminta makanan Tango, ia mengaku tidak tahu dan tidak mendengar. Apalagi belasan dus Tango tersebut akan diantar ke tempat lain. 

"Saya tida tahu kalau ada yang mau minta, jika tahu maka akan kami kasih. Namun saat itu kami buru-buru mau ke tempat lainnya juga," ucapnya.

Disinggung dugaan barang yang diberikan expired, Ray membantah jika pihaknya menyalurkan bantuan barang kedaluwarsa. Hanya saja ia mengakui jika barang yang akan disalurkan mendekati masa kedaluwarsa.

"Sebenarnya ada beberapa produk seperti wafer yang mendekati expired memang boleh diberikan, namun nggak mungkin kita kasih yang jelek (untuk Panti). Tentu kita mau berikan yang terbaik," tegasnya.

Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Jokowi Minta Pj Gubernur Sumsel Cari Solusi

Berita Terkini Lainnya