TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Siswi SMP di Gelumbang Dirundung Teman Sekelas, Alami Memar

Korban dimaki dan ditampar, dipicu hal sepele

Potongan video perundungan yang terjadi di dalam kelas salah satu SMP Negeri di wilayah Gelumbang, Sumsel (Instagram/@jjjough)

Intinya Sih...

  • Kasus perundungan viral di SMP Negeri di Gelumbang, Sumsel
  • Video perundungan adik korban oleh pelaku berinisial D
  • Keluarga korban berharap ada keadilan dan skorsing bagi pelaku

Muara Enim, IDN Times - Kasus perundungan menimpa pelajar salah satu SMP Negeri di wilayah Gelumbang, Sumsel. Kejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban @jjjough membagikan video perundungan adiknya tersebut di sekolah yang diduga terjadi saat jam pelajaran kosong.

Video yang diduga direkam oleh teman-teman korban diterima pihak keluarga. Kakak korban mengaku kejadian ini membuat pihak keluarga pilu lantaran korban mengalami trauma akibat dirundung teman sekelasnya.

"Kejadiannya terjadi pada tanggal 23 Juli 2024 lalu, adik saya dirundung oleh teman sekelasnya," ungkap kakak korban kepada IDN Times, Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga: 169 Wajib Pajak di Sumsel-Babel Menunggak Rp80 Miliar

1. Korban hanya diam saat dirundung

Di dalam video tersebut,  pelaku berinisial D terlihat mendekati korban. Dirinya menarik hijab korban dan melakukan perundungan secara verbal. Menurut keterangan kakak korban, pelaku menggunakan kata-kata kasar untuk memaki korban.

"Dia ajak adik saya ke WC tapi ditolak oleh korban. Tidak ada sedikit pun perlawanan dari adik saya," jelas dia.

2. Korban sempat ditampar dua kali

Diduga karena aksi perundungan itu tak ditanggapi korban, pelaku pun kesal. Pelaki mulai melakukan tindakan kekerasan kepada korban. Pelaku bahkan menarik hijab korban hingga dirinya terjatuh dari kursi hingga membentur meja.

"Adik saya mengalami memar dibagian dada. Tak sampai  disana dia juga dibully dengan cara dimaki-maki sampai ditampar sebanyak dua kali," jelas dia.

Kakak korban pun merasa miris adiknya menjadu korban perundungan. Dirinya mengaku kecewa tak ada teman-teman korban yang melindungi adiknya tersebut.

"Sebelumnya antara korban dan pelaku ini memang ada selisih paham tapi adik saya tidak terlalu menggubris dan memilih diam. Sekalipun ada perkataan yang salah, tidak pantas melakukan kekerasan apa lagi sampai menampar dua kali," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya