Kabut Asap Dikomplain Singapura, BNPB Ingatkan Harga Diri Bangsa
Penanganan karhutla di enam provinsi jadi prioritas nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan titik api yang membakar lahan di beberapa wilayah Indonesia, tidak terlalu mengkhawatirkan seperti kejadian pada 2015 dan 2019 silam. Berbagai upaya mencegah karhutla dan bencana kabut asap terus dilakukan lewat udara maupun darat.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, karhutla di Indonesia sedang menjadi perbincangan di Singapura. Mereka khawatir bencana kabut asap akan menyelimuti wilayahnya.
"Jangan lagi kita diam dan bangga apabila asap ke negara tetangga. Dengan adanya warning Singapura, jangan sampai menyebabkan negara ini menjadi negara yang tidak baik," ungkap Suharyanto di Palembang, Selasa (12/9/2023).
Baca Juga: Polda Sumsel Ringkus 26 Pelaku Pembakar Lahan Sepanjang 2023
Baca Juga: Kasus ISPA di Palembang Naik, Dinkes Bakal Buka Posko Kesehatan
1. Enam provinsi jadi prioritas
Suharyanto menerangkan, ada enam provinsi yang masuk skala prioritas nasional dalam penanganan karhutla. Seperti Kalteng, Kalsel, Kalbar, Riau, Jambi, dan Sumsel. Prioritas enam daerah karena memiliki lahan gambut yang sangat berbahaya jika terbakar.
"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga dan membuat harga diri bangsa jatuh," ujar dia.
Baca Juga: Disdik Sumsel Terapkan Belajar Daring Jika Kabut Asap Makin Parah