TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

180 Juta Warga Ditarget Vaksinasi Hingga Desember 2021

Tito akui Indonesia masih tergantung vaksin luar

Vaksinator menunjukkan dosin vaksin yang akan disuntikan ke nakes (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Pemerintah pusat berupaya mempercepat pengadaan vaksin bagi masyarakat. Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, pemerintah berupaya memenuhi target dua pertiga populasi masyarakat Indonesia atau sekitar 180 juta rakyat menjalani vaksinasi.

"Sehingga kita membutuhkan paling tidak ada 360 juta dosis vaksin. Terakhir kemarin saya dapat laporan sudah tembus 10 juta vaksin. Hal ini melibatkan sistem logistik yang super," ungkap Tito, Kamis (31/3/2021).

Baca Juga: Tito Akui Pemerintah Kesulitan Lakukan Pembatasan Tekan COVID-19

1. Ada dua cara menetralisir virus

Mendagri Tito Karnavian (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mantan Kapolri tersebut menjelaskan, semakin masifnya kekebalan kelompok diharapkan antibodi masyarakat terpenuhi. Menurutnya, langkah ini bisa menangkal virus corona.

"Ada dua cara menetralisir virus, pertama secara natural melalui infeksi. Ini sangat berisiko. Lalu cara kedua dengan vaksin, sehingga mencegah hal yang fatal terjadi," jelas dia.

2. Indonesia masih tergantung vaksin dari luar negeri

Gubernur Sumsel Herman Deru, bersama Mendagri Tito Karnavian (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Tito, sejauh ini Indonesia menjadi negara yang cukup masif melakukan vaksinasi. Indonesia juga menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjalani vaksinasi. Sayangnya, vaksin tersebut didatangkan dari Tiongkok seperti Sinovac, Astra Zeneca dari Swedia-Inggris, dan Pfizer dari Jerman.

"Kita upayakan vaksin Merah Putih bisa di akhir tahun 2021. Ini yang perlu disamakan persepsinya antara daerah dan pusat, beberapa kebutuhan daerah secara minimal hingga maksimalnya," ujar dia.

Baca Juga: Mendagri Pertanyakan Angka Kematian COVID-19 di Sumsel yang Tinggi

Berita Terkini Lainnya