TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Palembang Revitalisasi Pasar 16 Ilir, Pedagang Direlokasi

Pemkot janji tidak mangkrak seperti Pasar Cinde

Pasar 16 Ilir Palembang dalam tahap renovasi (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya Sih...

  • Pemerintah Kota Palembang dan PT Bima Citra Realty memulai revitalisasi Pasar 16 Ilir, relokasi sekitar seribu kios pedagang ke lokasi baru di bawah Jembatan Ampera.
  • Revitalisasi ini bertujuan mengubah pasar tradisional menjadi The Heritage 16 Ilir, dengan target pengosongan lapak paling lambat akhir Agustus.
  • Pedagang khawatir harga sewa kios naik setelah revitalisasi, namun pihak pengelola akan membuat 700 lapak sementara di sekitar parkiran Jembatan Ampera.

Palembang, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama PT Bima Citra Realty (BCR) sedang mengejar tenggat waktu untuk revitalisasi Pasar 16 Ilir Palembang. Proyek ini melibatkan relokasi sekitar seribu kios dan lapak pedagang ke lokasi baru, yaitu di bawah Jembatan Ampera.

Penjabat Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, menyatakan bahwa revitalisasi ini bertujuan mengubah Pasar 16 Ilir menjadi The Heritage 16 Ilir, sebuah pasar modern dengan konsep hiburan. "Jika pedagang secepatnya keluar dari gedung, paling cepat 2 tahun pembangunan selesai, jika tidak paling lambat 3 tahun. Kami harap akhir Agustus sudah pengosongan lapak," ujar Ucok, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga: Perumda Pasar Palembang Akui Ada Pungli Rp1,8 Miliar di Pasar 16 Ilir

1. Pemkot Palembang minta pedagang segera mengosongkan lapak agar revitalisasi pembangunan cepat selesai

Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf Damenta (Dok. Kominfo Palembang)

Sebanyak 1.050 lapak pedagang akan dipindahkan ke tempat parkir bawah Jembatan Ampera. Ucok meyakinkan para pedagang bahwa revitalisasi ini tidak akan terbengkalai seperti proyek Pasar Cinde.

"Revitalisasi gedung 16 Ilir ini masuk ke RPJPD. Tidak akan seperti Cinde, visinya Musi 2024, salah satunya revitalisasi ini, relokasi harus ditaati oleh pimpinan Palembang selanjutnya," katanya.

2. Pemkot sebut lapak pedagang di Pasar 16 Ilir Palembang menyebabkan saluran air macet

Proyek revitalisasi juga mencakup pembongkaran saluran air yang tertimbun kios-kios pedagang, yang menyebabkan banjir di area pasar. "Akibat saluran air ditimbun, basemen 16 Ilir saat ini airnya merembes, banjir, dan banjir di jalanan akibat dari saluran ini juga, yang disalahkan pemerintah," tambah Ucok.

Meski pemerintah menjamin revitalisasi tidak akan terbengkalai, proses pengerjaan menghadapi pro dan kontra. Para pedagang khawatir harga sewa kios akan naik setelah revitalisasi, dan kebijakan Hak Guna Bangunan (HGB) dinilai tidak menguntungkan pedagang. Hingga kini, belum ada kesepakatan bersama antara pedagang, pemerintah, dan pengelola pasar.

3. Total 439 pedagang bakal direlokasi ke bawah Jembatan Ampera

Pembangunan perbaikan Pasar 16 Ilir Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Direktur Utama Perumda Pasar Palembang Jaya, A Rizal, mengatakan bahwa pekan depan mereka akan memanggil para pedagang untuk berkoordinasi mengenai tarif sewa dan relokasi. "Jumlah lapak di gedung itu ada 1.050 petak yang dimiliki oleh 439 pedagang, akhir Agustus ini mulai eksekusi pengosongan gedung," katanya.

Pihak pengelola dan Perumda Pasar akan membuat 700 lapak di sekitar parkiran Jembatan Ampera untuk menampung pedagang sementara. "Sesuai yang dibicarakan PJ Wako, harusnya tidak ada lagi penolakan dari pedagang, semua dibongkar pedagang keluar, pembangunan dilanjutkan ditarget selesai 2 tahun," timpal Rizal.

Berita Terkini Lainnya