TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palembang Buka 15 Hektar Lahan Pertanian, Tekan Angka Inflasi

Diprioritaskan tanam cabai dan tanaman palawija

Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf menggarap lahan pertanian kosong (Dok. Kominfo Palembang)

Intinya Sih...

  • Pemerintah Kota Palembang komitmen menekan inflasi dengan penanaman mandiri cabai dan sayuran di lahan pertanian kosong.
  • Lahan pertanian seluas 15 hektar dibuka untuk meningkatkan produktivitas cabai dan tanaman palawija, serta membantu pedagang mendapatkan harga yang lebih baik.
  • Optimalisasi lahan pertanian diharapkan dapat menurunkan inflasi dan biaya angkutan, namun masih kesulitan dalam memberantas hama pada tanaman cabai.

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang komitmen menekan angka inflasi atau kenaikan harga sejumlah pangan dengan melakukan penanaman mandiri komoditas seperti cabai dan sayuran di lahan pertanian yang kosong.

Selain meningkatkan ketersediaan stok dan mengurangi suplai dari wilayah lain, penanaman komoditas juga jadi langkah penting untuk menurunkan harga pangan di pasaran.

1. Hasil panen pertanian Palembang diharapkan produksi lebih baik

Hal ini mendorong Pemkot Palembang membuka lahan pertanian seluas 15 hektar di kawasan sekitar Dinas Pertanian dan Ketahangan Pangan di Kawasan Gandus. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas cabai dan tanaman palawija lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan jika semua hasil produksi yang dihasilkan oleh dinas Pertanian akan membantu para pedagang mendapatkan harga yang lebih baik," ujar Pj Wako Palembang Ucok Abdulrauf Damenta, Jumat (2/8/2024).

2. Lahan pertanian diperluas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Sebelumnya Pemkot telah mengoptimalisasi sekitar 10 hektar lahan pertanian di Dinas Pertanian dan Ketahangan Pangan, namun agar ketersediaan stok komoditas makin banyak upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, maka lahan pertanian diperluas.

"Kita melakukan perluasan lahan tanam cabai ini agar bisa melakukan panen sendiri. Apalagi masyarakat kita dominan makanan pedas seperti cuko pempek. Untuk jenis cabai cabai rawit, keriting dan burung," jelasnya.

3. Ongkos hasil panen lebih murah

Ke depan dengan lahan 10 hektar dan akan ditambah kembali 5 hekter diharapkan berdampak positif terutama dalam penurunan inflasi. Apabila program ini berhasil, artinya pengelolan lahan dan hasil panen berjalan optimal mendukung ketahanan pangan.

"Apabila panen dari luar tarifnya sudah dipastikan besar, belum lagi bongkar muatan dan biaya angkutanya. Tapi jika panen dari sini akan lebih murah tentunya dari sisi ongkosnya," timpal dia

Berita Terkini Lainnya