Palembang, IDN Times - Tim Ahli Cagar Budaya Sumatra Selatan (TACB Sumsel) menilai rencana operasional Wisata Tower Ampera Palembang yang bakal dibuka tahun depan, tidak dilakukan sesuai konsep yang telah dibahas bersama.
"Pemanfaatan Jembatan Ampera (wisata tower) tidak sesuai konsep awal," ujar Ketua TACB Sumsel, Aufa Syahrizal Sarkomi, Senin (15/7/2024).
Aufa yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, menyebut Jembatan Ampera bukan lagi jadi kawasan destinasi esklusif dan tidak termasuk dalam upaya pelestarian cagar budaya jika Wisata Tower Ampera dibuka.
"Pertama, Jembatan Ampera tidak diperlakukan sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) lalu pemanfaatannya tak sesuai konsep pelestarian," kata dia.
Aufa menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) yang bakal menetapkan biaya naik ke atas Tower Ampera dengan harga terjangkau, justru akan merusak struktur bangunan dan membuat Jembatan Ampera tidak terlihat sebagai lokasi budaya.
"Harga tiket terjangkau membuat Ampera jadi objek wisata yang biasa saja. Orang akan antre pingin naik ke sana. Kalau harganya mahal, Ampera bisa jadi objek wisata eksklusif," jelasnya.
Tim Ahli Cagar Budaya Sumsel saat ini sedang membahas kembali operasional Wisata Tower Ampera yang direncanakan dibuka untuk umum pada malam tahun baru 2025 nanti. Rencana TACB, mereka akan melakukan audiensi lanjutan dengan Pemkot untuk mematangkan fungsi tower dan target kawasan destinasi baru di Palembang.
"Justru itu, sedang (Wisata Tower Ampera) jadi topik pembicaraan kami TACB Provinsi. Sebenarnya kami sudah melayangkan surat ke TACB Kota untuk bersikap," timpal dia.
Sebelumnya Pj Wako Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, memastikan Tower Ampera sebagai ikon kota bakal bisa dinikmati masyarakat umum lewat operasional wisata ke atas Tower Ampera.
"Mudah-mudahan tahun baru nanti, tower di Jembatan Ampera sudah bisa beroperasional yang rencananya akan ditarik biaya harga terjangkau," kata dia, Kamis (11/7/2024) lalu.