Palembang, IDN Times - Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang Cheka Virgowansyah merespons perubahan anggaran makan bergizi gratis Rp10 ribu. Dia mengaku, setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkan nominal baru dari semula Rp15 ribu, Pemerintah Kota (Pemkot) belum berencana mengulang simulasi penyajian makan bergizi gratis.
"Untuk menyiapkan segalanya (simulasi sajian makanan bergizi gratis 10 ribu) juga masih menunggu lagi informasi pusat," kata dia Sabtu (7/12/2024).
Cheka mengatakan, setelah adanya perubahan nominal penyajian makanan bergizi gratis, Pemkot Palembang juga belum bekerjasama dengan pihak jasa boga manapun. Hal itu juga karena petunjuk pelaksanaan dan teknisnya belum jelas.
"Katering belum ada (kerjasama) karena kita juga mau cari polanya (penyajian) dengan satuan pelayan terkait dari penyedia makanan," jelasnya.
Cheka menyebut, pihaknya perlu melakukan kajian, terkait kapan waktu pelaksanaan simulasi ulang serta pelaksanaan pembagian makan bergizi gratis ke instansi pendidikan mana saja. Kajian tersebut perlu dilakukan bersama pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan dan organisasi ahli gizi di Palembang.
"Karena ada perubahan, harus cek ulang dan dilihat mana yang perlu dievaluasi (menyesuaikan menu dan harga) akan dikomunikasikan lagi. Tapi Insyaallah cukup (anggaran 10ribu setiap anak)," kata dia.
Sebelumnya, IDN Times sudah mengonfirmasi ahli gizi di Palembang terkait menu apa saja yang bisa dibagikan dengan anggaran Rp10 ribu.
Menurut Dietisien RS Ernaldi Bahar Sumsel Devi, makanan bergizi gratis senilai Rp10 ribu masih bisa diberikan, namun penyajian menu tidak bisa variatif.
"Anggaran Rp10 ribu bisa, yang penting bagaimana pemanfaatan bahan pangan lokal untuk menunjang penyajian menu. Tapi memang akan terbatas untuk mendapatkan variasi menunya," kata dia.
Berdasarkan konsep gizi seimbang program Isi Piringku, yang mesti dipahami publik sajian seimbang yakni ⅓ piring makanan pokok, ⅓ piring sayuran, ⅙ piring lauk pauk dan ⅙ piring buah.