3 Sekolah Rakyat di Sumbar Kekurangan Guru Agama

- Kekurangan guru Agama dan mata pelajaran lainnya di 3 Sekolah Rakyat di Sumbar
- Sebanyak 29 guru yang sudah lulus PPPK akan mengisi kekurangan tersebut
- Sarana dan prasarana pendukung pembelajaran sudah lengkap, termasuk kurikulum yang telah disusun
Padang, IDN Times - Sekolah Rakyat yang akan memulai tahun ajaran baru di Sumatra Barat masih kekurangan guru yang akan memberikan pembelajaran kepada para siswa nantinya.
"Untuk jumlah sekolah yang sudah pasti bisa memulai tahun ajaran baru ini ada tiga sekolah yang ada di Kota Padang dan Kabupaten Solok," kata Kepala Dinas Sosial Sumatra Barat, Syaifullah.
Ia mengatakan, meski telah dinyatakan siap beroperasi, sekolah tersebut masih kekurangan guru yang akan mengajar para siswa yang sudah terdaftar.
1. Kekurangan guru agama

Syaifullah mengungkapkan, sampai saat ini jumlah guru yang akan mengajar baru terdata sebanyak 29 orang di tiga sekolah yang akan beroperasi tersebut.
"Masih kurang guru agama yang akan mengajar di sekolah rakyat tersebut sampai saat ini," katanya.
Sementara untuk kepala sekolah, yang akan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam sekolah sendiri sudah dipilih untuk di masing-masing sekolah.
2. 29 guru yang sudah lulus PPPK

Syaifullah mengungkapkan, tidak hanya untuk guru Agama saja, beberapa guru mata pelajaran juga masih terhitung kurang jika dibandingkan kebutuhan. Secara rinci, guru BK sudah ada dua orang, guru Biologi satu orang, guru Ekonomi satu orang, guru Fisika satu orang, guru Geografi satu orang, Kimia satu orang, dan guru Matematika dua orang.
"Kemudian guru Olahraga dua orang, PPKN dua orang, Sejarah satu orang, Seni dan Budaya dua orang, Sosiologi satu orang, TIK 3 orang, Bahasa Indonesia dua orang, Bahasa Inggris dua orang, IPA satu orang, dan IPS satu orang," katanya.
Selain itu, juga sudah ada dua orang wali asuh, dua orang wali asrama, satu orang bagian Tata Usaha (TU), satu orang bendahara dan sati orang untuk bagian operator.
3. Sarana dan prasarana sudah lengkap

Meskipun masih kekurangan guru, menurut Syaifullah untuk sarana dan prasarana pendukung untuk proses pembelajaran sudah lengkap dan tidak ada kendala lagi.
"Untuk kurikulum juga sudah diatur dan sudah disusun oleh tim yang bertugas untuk mengatur soal kurikulum yang akan diajarkan nantinya," katanya.