Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang gencar melanjutkan program bedah rumah bekerja sama Badan Zakat Nasional (Baznas). Pemkot mengaku terus berudaha mengurangi jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
"Jumlah RTHL ini cukup signifikan, sekitar 2.700 rumah," ujar Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang, Ratu Dewa, Jumat (19/1/2024).
Program bedah rumah disebut berhasil dijalankan berdasarkan jumlah RTHL yang berkurang sejak 2022 hingga 2024. Sebelumnya, jumlah RTHL di Palembang diangka 4.500 dan pada awal tahun ini turun menjadi 2.700.
"RTHL ini tersebar di berbagai wilayah. Pemkot berkomitmen melanjutkan program ini (bedah rumah) hingga tidak ada lagi rumah yang tak layak huni," kata dia.
Wilayah paling banyak penyebaran RTHL di Palembang berada di kawasan ulu dengan daerah dominan di Kertapati. Pemkot terus berupaya meminimalisir rumah-rumah yang tidak layak huni.
"Insya Allah, ke depan kita dapat mengurangi lagi jumlah rumah yang tidak layak huni ini," timpalnya.
Program bedah rumah terbaru yang dijalankan Pemkot Palembang dilakukan di Jalan Kemas Rindo, Lorong Santai, Kertapati, dengan rumah atas nama Masnon. Rumah tersebut diketahui tak layak huni dan roboh hingga membuat pemilik mengungsi.
"Semoga rumah ini dapat membantu Ibu Masnon dan keluarganya," kata Dewa.