Serpong, IDN Times - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang bersama Universitas Pelita Harapan atau UPH, melanjutkan kerja sama pendidikan bidang pariwisata dan perhotelan. Perpanjangan Memorandum of Understanding antar kedua perguruan tinggi itu dilaksanakan di Kampus UPH, Jumat (17/9/2021).
"Ini adalah pembaruan kerja sama Tridarma perguruan tinggi antara Poltekpar Palembang dan UPH yang telah dilaksankan tiga tahun belakang," ungkap Direktur Poltekpar Palembang, Zulkifli Harahap.
Zulkifli menjelaskan, pihaknya bersama UPH sudah menjalankan kerja sama yang cukup baik selama ini. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (UPT Kemenparekraf) yang baru berdiri, Poltekpar Palembang akan menginvenstarisir semua aspek yang menjadi kebutuhan agar bisa diimplementasikan melalui MoU.
"Kita akan fokus dengan kebutuhan bersama. Dari kerja sama ini, kita akan kembangkan dan membuat satu produk bersama di bidang pendidikan. Sehingga Poltekpar Palembang yang baru berusia lima tahun ini bisa menjadi kampus yang unggul," ungkapnya.
Dekan Fakultas Pariwisata UPH, Diena M Lemy mengungkapkan, penandatangan MoU pihaknya dengan Poltekpar Palembang selama tiga tahun ke belakangan memberi manfaat positif bagi keduanya.
Bagi Diena, banyak kegiatan akan mereka kembangkan melalui kerja sama yang berkaitan Tridarma Perguruan Tinggi.
"Ada kerja sama terkait kemahasiswaan, program Kampus Merdeka, dan tentang pengabdian masyarakat. Kegiatan itu bisa kita eksplorasi lebih jauh," ucapnya.
Pandemik COVID-19 yang sudah berjalan 1,5 tahun sempat menggangu aktivitas perkuliahan di Poltekpar Palembang. Kegiatan kampus vokasi pariwisata yang memfokuskan pada praktik, sempat terhenti dan berubah dalam jaringan (daring).
Namun setelah penyebaran COVID-19 di Palembang mulai berkurang dan status PPKM menjadi Level 3, Poltekpar pun diizinkan memulai kembali perkuliahan secara tetap muka. Protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan dengan ketat.
Sebelum mengizinkan mahasiswa berkuliah, pihak kampus melakukan pemeriksaan antigen kepada ratusan mahasiswa dua kali dalam sepekan dan melakukan vaksinasi. Begitu juga pembatasan jarak maupun penggunaan masker saat praktik maupun di dalam ruang belajar.