Pemprov Sumsel Keluarkan SK Penetapan Status Siaga Karhutla
- Sumsel ajukan peminjaman helikopter dan modifikasi cuaca
- Apel pasukan akan digelar awal Juli
- Sudah ada enam daerah tetapkan status siaga
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel Herman Deru telah menetapkan status siaga darurat bencana asap dalam menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Penetapan tersebut berlaku mulai 17 Juni hingga 30 November mendatang dalam langkah antisipasi kemarau di Sumsel. Status siaga itu dikeluarkan gubernur menandatangani SK Nomor: 366/KPTS/BPBD-SS/2025 tentang Penetapan Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla.
"Sudah keluar SK penetapan siaga darurat bencana asap akibat karhutla. Penetapan berlaku sejak 17 Juni hingga 30 November 2025. Penetapan bisa diperpanjang jika kondisi karhutla masih terjadi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana, Selasa (24/6/2025).
1. Sumsel ajukan peminjaman helikopter dan modifikasi cuaca
Menurut Iqbal, penetapan status siaga ini setelah pemerintah melakukan koordinasi lintas instansi dalam menganalisa kondisi kemarau 2025. Salah satu pertimbangan yang diambil pemerintah mengacu prediksi BMKG terkait dengan musim kemarau yang terjadi lebih awal atau sejak pertengahan Mei-pertengahan Juni.
"Setelah ini kita akan menggelar apel kesiapsiagaan bersama seluruh pihak terkait. Kita juga akan bersurat ke pusat untuk permintaan bantuan penanganan karhutla, di antaranya 4 unit helikopter untuk water bombing dan patroli. Termasuk juga untuk operasi modifikasi cuaca," jelas dia.
2. Apel pasukan akan digelar awal Juli
Senada, Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan, setelah penetapan status tersebut maka Sumsel akan segera menyiapkan pasukan lebih terpadu dalam penanganan karhutla. Adapun pada awal Juli mendatang pihaknya akan segera menggelar apel kesiapsiagaan.
"Kamis nanti rapat persiapan dulu, awal Juli apelnya," ungkap Sudirman.
3. Sudah ada enam daerah tetapkan status siaga
Hingga hari ini sudah ada enam daerah berstatus siaga karhutla. Lima daerah di antaranya termasuk wilayah rawan, yakni Banyuasin, Muba, OKI, PALI, dan Muara Enim. Satu daerah lagi, yakni Prabumulih tidak termasuk rawan tapi ikut menetapkan siaga sebagai antisipasi dampak asap dan karhutla.
