Mabes Polri Verifikasi Kelayakan Venue Piala Dunia U-20 di Palembang

06 Jan 2023, 17:35 WIB

Verifikasi Kelayakan Venue Piala Dunia U-20 di Palembang (IDN Times/Dokumen)

Palembang, IDN Times - Jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei 2023, sejumlah venue tuan rumah mulai dicek dan diverifikasi. Pemeriksaan dilakukan untuk kelayakan tanding seperti di Kawasan Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Pengecekan tersebut dilakukan berdasarkan intruksi Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Tim Risk Assessment Mabes Polri langsung mendatangi JSC Ppalembang, Kamis (5/1/2023) kemarin.

"Pengecekan termasuk jalur evakuasi lokasi helipad untuk menentukan apakah sesuai dengan data yang sudah disampaikan," ujar Plt Sekretaris Asprov PSSI Sumsel, Faisal Mursyid, Jumat (6/1/2023).

1. Tim Mabes Polri cek kelengkapan sarana dan prasarana

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di JSC Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tinjauan venue Piala Dunia U-20 juga dilakukan untuk mencegah stadion tuan rumah mengalami tragedi seperti di Kanjuruhan, Malang. Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang harus diverifikasi ulang oleh Tim Risk Assessment.

"Kunjungan tim juga untuk memantau sampai sejauh mana kelengkapan stadion dengan sarana dan prasarananya," kata dia.

2. Kelayakan stadion dinilai berdasarkan aturan kepolisian terbaru

Verifikasi Kelayakan Venue Piala Dunia U-20 di Palembang

Selain Stadion GSJ Palembang, Stadion Bumi Sriwijaya juga diverifikasi ulang sebagai lapangan pendamping untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Penilaian dan pengecekan dilihat dari sisi keamanan stadion.

"Termasuk kondisi kelengkapan dan kelayakan sesuai dengan peraturan kepolisian yang terbaru," jelasnya.

3. Verifikasi stadion juga berkaitan dengan Liga 2

Asprov PSSI Sumsel sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Faisal berharap selain untuk verifikasi kelayakan venue Piala Dunia U-20, kunjungan Tim Risk Assessment Mabes Polri dapat mendorong percepatan pelaksanaan Liga 2 yang hingga saat ini terhambat.

"Semoga dengan adanya risk assesment ini diharapkan pemerintah maupun otortitas sepak bola, seperti PSSI dan operator PT LIB, segera menggulirkan Liga 2 yang belum ada titik terang," kata dia.