Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Toni Harmanto, memastikan perayaan puncak tahun baru belum dilaksanakan di Sumsel. Pihaknya bersama pemerintah daerah mengimbau masyarakat tidak berkerumun di luar rumah saat malam tahun baru.
"Utamanya pada kegiatan-kegiatan di alun-alun 17 kabupaten dan kota akan ditutup," ungkap Toni usai upacara operasi Lilin Musi 2022, Kamis (23/12/2021).
Toni menjelaskan, pihaknya akan menurunkan sekitar 3.183 personel gabungan terdiri 1.508 personel dari Polri, sisanya 1.675 personel berasal dari TNI, Dishub, Satpol PP, dan tenaga kesehatan.
Menurutnya, seluruh pihak akan fokus bersiaga mencegah penularan virus COVID-19 hingga masalah penegakan hukum, sehingga ketertiban masyarakat akan terjaga.
"Apabila ditemukan pelanggaran prokes akan kita tindak. Kita ada 76 pos pengamanan dan pos sekat di tujuh titik," jelas dia.
Hal senada dibenarkan Dirlantas Polda Sumsel, Kombes Pol M Pratama Adhyasastra. Menurutnya, personel kepolisian bersiaga untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat di pintu masuk.
"Setiap jalur-jalur perbatasan akan diperiksa, terutama surat-surat kesehatan seperti PeduliLindungi. Kita imbau masyarakat yang akan bepergian agar melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan," jelas dia.
Pratama menambahkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan terjadi mobilitas masyarakat di pintu-pintu masuk. Ada sekitar 11 juta masyarakat yang bakal bepergian selama Nataru tahun ini.
"Prediksi kita mobilitas terjadi di H-1 dan H-2 Natal serta jelang tahun baru," beber dia.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, Mawardi Yahya, mengimbau kepada seluruh stakeholder yang bertugas saat Nataru bisa melaksanakan tugasnya secara humanis. Menurut Mawardi, nataru tahun ini mengemban misi mencegah lonjakan pandemik agar pertumbuhan ekonomi membaik di 2022.
"Tekad kita, semangat kita, semuanya merupakan komitmen kita. Dengan Operasi Lilin Musi ini diharapkan mobilitas masyarakat dan pandemik tetap terkontrol," tutup dia.