Kades Bacok Warganya di Banyuasin karena Ditantang Berkelahi

15 Jul 2024, 20:38 WIB

Rangga Erfizal

Korban Ambok Anang terkapar menjalani perawatan usai dibacok kades di Banyuasin (Dok: istimewa)

Intinya sih...

Kepala Desa Air Solok Batu, Ibrahim (57), diduga membacok warganya sendiri, Ambok Anang, dengan parang 50 cm.
Kejadian bermula saat korban hendak meminta tanda tangan sang kades terkait surat pelimpahan penguasaan parit dari mertua korban kepada korban.
Pelaku menolak menandatangani surat tersebut dan keluar rumah dengan parang setelah ditantang berkelahi oleh korban. Setelah membacok korban, pelaku melarikan diri dan akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyuasin, IDN Times - Seorang Kepala Desa (Kades) Air Solok Batu di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, bernama Ibrahim (57) diduga membacok warganya sendiri.

Kejadian tersebut mengakibatkan jatuhnya korban bernama Ambok Anang yang harus dilarikan ke RSMH Palembang, usai terkena sabetan parang sepanjang 50 sentimeter.

Pelaku membacok Ambok Anang lantaran kesal ditantang berkelahi saat berada di depan rumahnya. Kejadian ini bermula dari korban yang hendak meminta tanda tangan sang kades hingga terjadi keributan.

"Korban dibacok karena pelaku kesal ditantang. Awalnya korban datang untuk meminta tanda tangan," ungkap Kasi Humas Polres Banyuasin, AKP Sutedjo, Senin (15/7/2024).

1. Pelaku menolak menandatangani surat yang dimaksud

Ilustrasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sutedjo menerangkan, kejadian bermula dari korban datang bersama rekannya Sugeng ke kediaman pelaku. Tujuannya meminta tanda tangan sehubungan surat pelimpahan penguasaan parit dari mertua korban kepada korban.

"Tapi pelaku tidak dapat menandatangani surat itu, karena dikhawatirkan surat itu disalahgunakan oleh korban untuk kepentingan pribadinya," jelas dia.

2. Pelaku naik pitam usai ditantang

Ilustrasi pembacokan. (IDN Times/Mia Amalia)

Menurut pengakuan pelaku, dirinya tak mau menandatangani surat yang diminta lantaran menganggap mertua korban masih sehat. Penolakan dari pelaku membuat korban marah dan menuding jika pelaku terlibat.

Korban pun menantang agar pelaku keluar dari rumahnya untuk berkelahi. Tantangan itu membuat pelaku menjadi emosi dan keluar dari rumah.

"Keluar kau kades, keluar," kata Sutedjo menirukan korban.

Melihat dirinya ditantang, pelaku Ibrahim pun keluar dari rumah. Dirinya pun langsung ke dapur untuk mengambil parang dan menemui korban.

"Dari ditantang, pelaku keluar dengan parang langsung menyerang korban," ujar dia.

3. Pelaku menyerahkan diri sehari setelah kejadian

ilustrasi penjara (freepik.com)

Melihat pelaku keluar dengan emosi membawa sajam membuat rekan korban Sugeng langsung melarikan diri. Korban yang kaget melihat pelaku membawa sajam juga sempat hendak melarikan diri namun dirinya terkena serang sajam.

"Usai membacok korban, pelaku akhirnya melarikan diri, dan korban di bantu warga dibawa ke rumah sakit untuk dapatkan perawatan lebih lanjut," jelas dia.

Satu hari usai membacok korban pelaku akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Pelaku pun dibawa ke Polsek Makarti Jaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.