Dirut RSUD OKU Selatan Mundur Usai Viral Pasien Tak Dilayani
- Direktur RSUD OKU Selatan mengundurkan diri setelah viralnya kasus pasien tak mendapat pertolongan medis.
- Pemkab OKU Selatan langsung menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Agus Arif Wijaya untuk memperbaiki pelayanan rumah sakit.
- Sekda OKU Selatan meminta pemeriksaan awal terkait kasus viral yang terjadi di RSUD Muaradua dan menginstruksikan adanya sanksi bila ada kesalahan prosedur di rumah sakit.
Palembang, IDN Times - Direktur RSUD OKU Selatan Erick Destiano mengajukan permohonan mengundurkan diri kepada pemkab usai viral kasus pasien tak mendapat pertolongan medis. Pengunduran diri tersebut langsung direspon pemkab OKU Selatan dengan mengeluarkan SK Pemberhentian yang ditandatangani Bupati Popo Ali.
"Pemberhentian saudara Erick Destiano dilakukan setelah yang bersangkutan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut RSUD OKU Selatan," ungkap Sekda OKU Selatan, M Rahmatullah, Kamis (3/10/2024).
1. Penunjukan Plt dilakukan sejak 1 Oktober 2024
Rahmatullah menerangkan, keputusan mengundurkan diri tersebut langsung direspon Pemkab OKU Selatan dengan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Agus Arif Wijaya. Dengan penunjukan Plt tersebut dirinya berharap pelayanan RSUD OKU Selatan dapat berjalan maksimal.
"Terhitung sejak 1 Oktober 2024, Agus Arif Wijaya menjalani jabatan sebagai Plt OKU Selatan sekaligus dokter ahli madya pada RSUD OKU Selatan," jelas dia.
2. Sanksi akan diberikan jika terjadi kesalahan prosedur
Rahmatullah pun menginstruksikan kepada BPKSDM dan Dinkes OKU Selatan untuk melakukan pemeriksaan awal di RSUD Muaradua OKU Selatan terkait kasus viral yang terjadi beberapa waktu lalu. Dirinya meminta ada sanksi bila ada kesalahan prosedur yang dilakukan rumah sakit.
"Kita menyayangkan kasus ini, tentunga ini menjadi intropeksi pemda dalam membenahi pelayanan kesehatan di RSUD Muaradua. Kita harap kedepannya pelayanan RSUD dapat menjadi lebih baik," jelas dia.
3. Kronologis pasien tak dilayani di RSUD OKU Selatan
Seorang wanita menangis tersedu-sedu saat merekam adiknya tak berdaya di lorong rumah sakit. Dirinya kecewa adiknya yang terbaring lemah tak mendapat pelayanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabutan, Muaradua, OKU Selatan.
Pada rekaman video berdurasi 76 detik tersebut, tak ada satupun dokter maupun perawat yang menolong korban yang sedang kritis. Keluarga korban pun berusaha meminta pertolongan namun tak mendapat tanggapan.
"Kami meminta bantuan kepada rumah sakit ini. Tapi tidak ada yang memberikan bantuan," ungkap wanita tersebut di dalam video.
Kondisi anak laki-laki yang terbaring lemah tersebut terekam mengeluarkan darah dari hidung. Anak tersebut juga dalam posisi dikelilingi keluarganya sambil menahan tisu di hidung anak tersebut.
"Kami butuh bantuan ya Allah," katanya terus menangis.
Dikatakannya, tak ada satu pun perawat atau dokter yang menolong mereka. Hanya ada keluarganya yang berada di RSUD, namun tidak nampak dokter atau perawat.
"Ya Allah tidak ada perawat atau pun dokter yang menolong ya Allah. Ini keluarga saya semua," jelas dia.
Kejadian ini mendapat iba warga net di akun @OKUSelatan.update yang mengeluhkan hal yang sama. Mereka mengamini pelayanan buruk yang kerap kali terjadi di RSUD Sabutan saat pasien membutuhkan pertolongan.
"Memang pelayanannya kurang sekali di RS ini," jelas warga net.
