Palembang, IDN Times - Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) Palembang berpotensi jadi volunteer alias relawan di sejumlah museum setelah keluar dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas 1 A.
"Jadi nanti mereka (ABH binaan LPKA) akan diberi pendampingan pelatihan sebagai bekal mereka saat keluar (dari LPKA)," kata Koordinator Museum For Local Economic Development and Social (MLEADS) Palembang, Robby Sunata, Senin (10/2/2025).
Pendampingan tersebut kata Robby, merupakan program pembinaan MLEADS yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan perubahan sosial lewat kekuatan museum serta warisan budaya.
"Mereka akan dilatih dan bisa jadi volunteer bantu untuk museum dan hasil karya mereka juga akan ditampilkan di musem. Pendampingan ini 4-7 kali pertemuan, mudah-mudahan Mei hasil karya mereka akan dibawa ke Museum Balaputra Dewa, AK Gani, dan SMB II," jelasnya.
Program MLEADS bekerja sama dengan Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH), Kementerian Kebudayaan, dan lembaga lintas-kemitraan dalam memperkuat peranan museum lewat pendidikan inklusif yang mendorong kewirausahaan sosial.
"Kenapa di LPKA, karena anak binaan di sini lebih banyak waktu luang dalam menghasilkan karya. Pendampingan di LPKA juga pertama kali digelar, karena di sini memang jarang disentuh. Kebetulan ada sumber dayanya," kata Robby.
Terdapat enam pelatihan yang akan diberikan kepada anak-anak binaan LPKA Klas 1 Palembang, yakni pelatihan menulis kreatif, pelatihan desain grafis/ilustrasi merchandising, pelatihan tour guide, pelatihan menulis skenario teater, pelatihan barista. Serta pengenalan packaging, perizinan, promosi dan pemasaran serta akses pembiayaan.
Pelatihan tersebut berlangsung mulai Februari hingga April 2025 dan hasil karya dari binaan LPKA Klas 1 Palembang akan dipamerkan di 3 mitra
Museum dan 1 public space secara bergantian mulai 3 Mei-7 Juni 2025.
Tiga Museum yang menjadi mitra dalam pelaksanaan MLEADS Chapter Palembang
adalah Museum Kota Palembang Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Museum Negeri Sumatra Selatan (Sumsel) dan Museum Dr. A.K. Gani.
Sementara kata Kepala LPKA Klas 1 Palembang Ipka Edward Hadi, dirinya menyambut baik program MLEADS diterapkan di lapas. Tujuannya agar anak binaan masih memiliki harapan keluar dari LPKA Klas 1 Palembang dan memperbaiki hidup.
"Kami sangat mendukung dan terima kasih terhadap program pembinaan ini. Program ini bisa membantu tumbuh kembang anak-anak berjalan ke depan. Mereka bisa dipersiapkan kembali ke tengah masyarakat dengan skill setelah keluar dari pengajaran dan mengikuti pendidikan," jelasnya.