Ada Fasilitas Co Working di Rest Area Tol JTTS bagi Pemudik yang WFA
- PT Hutama Karya siapkan co working space di rest area tol untuk pemudik yang masih bekerja dengan sistem WFA
- Ditambah 140 unit mobile reader dan 32.208 kartu uang elektronik untuk kurangi antrian di gerbang tol
- Pemerintah tetapkan kebijakan WFA bagi ASN pada 24-27 Maret 2025 untuk kurangi kepadatan lalu lintas jelang arus mudik Lebaran
Ogan Komering Ilir, IDN Times - PT Hutama Karya kini melakukan berbagai kesiapan demi kenyamanan pemudik dalam arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025.
Salah satu fasilitas yang dipersiapkan yakni co working space atau tempat bagi pemudik yang masih bekerja dengan sistem work from anywhere (WFA). Fasilitas tersebut rencananya dibuka di rest area yang ada di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
1. Fasilitas Co Working Space hadir di beberapa rest area
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, fasilitas co working space tersebut hadir di beberapa rest area sepanjang jalur mudik.
"Space untuk WFA itu diharapkan dapat membantu para pemudik yang harus mengejar deadline kerja sebelum Lebaran. Ini upaya mendukung kelancaran perjalanan masyarakat yang merayakan Lebaran tahun ini," ujar Budi, Senin (10/3/2025).
2. Tambah 140 unit mobile reader dan uang elektronik
Sementara itu dari sisi layanan transaksi, Hutama Karya telah menambah 140 unit mobile reader dan menyediakan 32.208 kartu uang elektronik (UE) guna mengurangi antrian di gerbang tol.
"Kami berharap upaya ini dapat membuat perjalanan mudik Lebaran tahun 2025, dapat berjalan lebih lancar, tenang, aman, dan menyenangkan bagi masyarakat," ungkapnya.
3. WFA bagi ASN untuk mengurangi kepadatan lalu lintas
Sebelumnya, Pemerintah menetapkan kebijakan WFA bagi ASN pada 24-27 Maret 2025 untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menjelang arus mudik Lebaran.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan, WFA dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan rapat daring seperti zoom meeting. Namun bagi setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur teknis pelaksanaannya.
"Setiap dinas bisa mengatur. Yang penting pekerjaan dan tugas tetap berjalan. Jangan sampai semuanya (ASN) WFA, yang terjadi nantinya resting from everywhere. Istirahat di mana-mana sehingga layanan publik terganggu," ujarnya beberapa waktu lalu.
