Siswi SMP di Sumbar Dikeroyok 3 Rekannya, Kepala dan Badan Ditendang

Polisi memeriksa perundungan yang viral di media sosial

Padang, IDN Times - Beredar video rekaman ponsel yang memperlihatkan bullying alias perundungan terhadap seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar).

Korban disebut berasal dari SMP 4 Koto XI Tarusan. Tampak jelas dalam rekaman video yang beredar korban mengenakan seragam olahraga dikeroyok tiga siswi lainnya. Ia dipukul di bagian kepala, ditendang, hingga diinjak ketiga rekannya.

Baca Juga: Pelajar SMK Palembang Bunuh Teman di Ruang Kelas karena Kasus Bully

1. Diselidiki pihak kepolisian setempat

Siswi SMP di Sumbar Dikeroyok 3 Rekannya, Kepala dan Badan DitendangIlustrasi Investigasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan informasi, peristiwa perundungan itu terjadi pada 18 November 2023 pukul 13.00 WIB. Pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan setelah pihak keluarga melaporkan peristiwa itu.

"Malam tadi baru diviralkan. Kami tadi malam sudah mencoba menghubungi pihak sekolah tapi belum merespon," kata Kapolsek Koto XI Tarusan, Iptu Iptu Donny Putra, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga: Siswa MTs Korban Perundungan di Sumsel Trauma dan Pindah Sekolah

2. Keluarga korban sudah bikin laporan polisi

Siswi SMP di Sumbar Dikeroyok 3 Rekannya, Kepala dan Badan DitendangIlustrasi membuat laporan polisi. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Menurut Donny, pihak keluarga korban sudah membuat laporan polisi. Hingga kini proses penyelidikan masih dilakukan, termasuk mencari tahu motif perundungan. 

"Kami sedang bergerak menuju sekolah mencari informasi. Mereka tidak satu sekolah. Beda-beda sekolahnya. Nanti perkembangannya kami beritahu," ujar Donny.

3. Kemen PPPA kuatkan psikologis siswa

Siswi SMP di Sumbar Dikeroyok 3 Rekannya, Kepala dan Badan DitendangIlustrasi perundungan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memberikan layanan penguatan psikologis bagi ratusan murid di Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Bekasi, tempat terjadinya kasus perundungan.

Layanan penguatan psikologis diharapkan bisa menekan perilaku agresif di kalangan siswa, meningkatkan kondisi kesehatan jiwa, hingga menyudahi kasus bullying di lingkungan satuan pendidikan. Baru-baru ini ada kasus perundungan yang berujung korban harus mengamputasi kakinya di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Bullying atau perundungan merupakan bentuk perilaku agresif yang menekankan rasa takut kepada korban, baik melalui serangan fisik maupun psikologis, serta dilakukan secara berulang untuk mengganggu atau menyakiti korban yang posisinya lebih lemah,” tutur Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus dari Kemen PPPA, Atwirlany Ritonga.

Menurutnya, perilaku bullying kerap terjadi di satuan pendidikan dan semakin ramai dibicarakan di media sosial, karena banyak kasus yang terungkap akhir-akhir ini. Kemen PPPA memberikan layanan penguatan psikologis bagi para siswa agar kasus bullying di lingkungan satuan pendidikan bisa disudahi.

Baca Juga: Siswa SMP Dianiaya Teman 1 Sekolah, Korban 3 Hari Menginap di RS

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya