Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mau ke Palembang? Yuk Pelajari Bahasa Percakapan Sehari-harinya!

Ilustrasi wisatawan di Jembatan Ampera dan Sungai Musi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi wisatawan di Jembatan Ampera dan Sungai Musi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Bahasa Palembang adalah dialek Melayu yang unik, dengan pengaruh bahasa Jawa, Arab, Urdu, Persia, Cina, Portugis, Inggris, dan Belanda.
  • Kosakata Bahasa Palembang memiliki kekhasan dan keindahan sendiri serta membedakan dari bahasa daerah lain di Indonesia.
  • Percakapan dalam Bahasa Palembang umumnya menggunakan logat dan dialek yang unik.

Palembang, IDN Times - Bahasa Palembang merupakan dialek Melayu yang unik, dengan akar sejarah yang kaya. Bahasa ini berasal dari bahasa Melayu Tua dan berbaur dengan bahasa Jawa, khususnya logat Palembang.

Hubungan erat antara kerajaan di Palembang (Sriwijaya dan kemudian Palembang Darussalam) dengan kerajaan Jawa menyebabkan akulturasi budaya dan bahasa. Adanya kosakata serapan bahasa Jawa dalam bahasa Palembang, seperti 'Bebaso' (bahasa Palembang halus), adalah contoh pengaruh ini. 

Selain itu, bahasa ini juga dipengaruhi oleh bahasa Arab, Urdu, Persia, Cina, Portugis, Inggris, dan Belanda, yang dapat dilihat dalam kosakata dan aksaranya. 

1. Bahasa Palembang memiliki kekhasan dan keindahannya sendiri

Warga Palembang menikmati pempek. (IDN Times/Rangga)
Warga Palembang menikmati pempek. (IDN Times/Rangga)

Sama seperti daerah lainya, Bahasa Palembang memiliki kekhasan dan keindahannya sendiri, dengan kosakata dan tata bahasa yang berbeda dari bahasa daerah lainnya di Indonesia. Mempelajari Bahasa Palembang bukan hanya tentang memahami kata-kata, tetapi juga tentang memahami budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Beberapa kosakata Palembang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan kosakata daerah lain. Jika ingin berlibur ke Palembang tentu harus mengerti kosakata yang digunakan sehari-hari agar bisa berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Maka itu sebelum berkunjung ke Palembang, agar tidak bingung bisa mempelajari beberapa contoh Bahasa Palembang sehari-hari berikut ini lengkap dengan arti.

2. Kosakata Palembang beserta artinya

Kawasan Benteng Kuto Besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Kawasan Benteng Kuto Besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Beberapa kosakata ini sudah berubah bentuk dari bahasa Indonesia. Maka itu perlu kamu pahami artinya agar tidak timbul kebingungan saat mendengar atau mengucapkan kosakata ini sehari-hari.

  • Betino (perempuan)
  • Lanang (cowok)
  • Galak (suka)
  • Sikok (satu)
  • Udem (sudah) 
  • Bae (saja)
  • Cak (kayak/seperti)
  • Galo (semua)
  • Pacak (bisa)
  • Budak (anak)
  • Balak (masalah)
  • Balen (ulang)
  • Jingok (lihat)
  • Ayuk (kakak perempuan)
  • Gancang (cepat)
  • Nian (sangat)
  • Gawe (kerja)
  • Pacak (bisa)
  • Nak (mau/hendak)
  • Tedok (tidur) 
  • Sepur (kereta)
  • Iwak (ikan)
  • Tunu (bakar)
  • Bahari (laut)
  • Bahi (lama)
  • Kongkon (kawan)
  • Ngambok (pamer)
  • Klepeh (dompet)
  • Julak (dorong)
  • Lolo/buyan (bodoh)
  • Belagak (tampan)
  • Besak (besar)
  • Palak (kepala)

3. Percakapan simpel Bahasa Palembang

Kawasan Pelabuhan 16 Ilir Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)
Kawasan Pelabuhan 16 Ilir Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Percakapan dalam bahasa Palembang umumnya menggunakan logat dan dialek yang unik. Maka itu kami perlu sering mendengar orang Palembang berkomunikasi agar mudah memahaminya.

  • Kito sengeke bae (Kita senyumin aja)
  • Melok siru bae kau ni (Ikut seru aja kamu ini)
  • Pacaklah kito ejoke (Bisa kita usahakan)
  • Retinyo galak bejajo kau ni (Rupanya kamu suka jajan)
  • Dem jangan dienjuk rai (Sudahlah, jangan dikasih hati)
  • Katek agok galo kamu ni (Tidak ada etika kalian!)
  • Cindo nian rai ayuk itu (Cantik sekali rupa kakak perempuan itu)
  • Jembatan Ampera tu la tecogok jaman bingen (Jembatan Ampera itu sudah dibangun zaman dulu)
  • Budak itu meseng baseng be (Anak itu suka buang air sembarangan)

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us