Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Adab Jaga Silaturahmi Setelah Lebaran, Jangan Cuma Pas Mudik!

ilustrasi seseorang bersalaman (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi seseorang bersalaman (freepik.com/pressfoto)

Lebaran selalu identik dengan silaturahmi. Momen ini jadi waktu yang pas buat kumpul keluarga, saling memaafkan, dan mempererat hubungan yang mungkin sempat renggang. Namun, banyak orang hanya menjaga silaturahmi saat Lebaran, lalu kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

Padahal, menjaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, dan teman itu penting sepanjang tahun bukan cuma pas mudik. Nah, biar silaturahmi tetap terjaga, yuk perhatikan adab-adab berikut!

1. Sering menyapa meski lewat pesan singkat

ilustrasi seseorang menjaga silhaturami lewat pesan (unsplash.com/Dan Irvine)
ilustrasi seseorang menjaga silhaturami lewat pesan (unsplash.com/Dan Irvine)

Gak harus selalu bertemu langsung, silaturahmi juga bisa dijaga dengan sekadar menyapa lewat pesan atau telepon. Kadang, satu chat 'Apa kabar?' saja sudah cukup untuk menunjukkan kepedulian.

Jangan menunggu ada kepentingan baru menghubungi, karena kalau kebiasaan ini terus berlanjut, hubungan bisa terasa hambar. Coba luangkan waktu untuk sekadar menyapa orang-orang terdekat, biar hubungan tetap hangat meski jarang bertemu.

2. Jangan pilih-pilih dalam berhubungan

ilustrasi menyapa dengan ramah (pexels.com/Amina Filkins)
ilustrasi menyapa dengan ramah (pexels.com/Amina Filkins)

Kadang kita hanya akrab dengan keluarga atau teman yang sering berkomunikasi, sementara yang lain jarang disapa. Padahal, menjaga silaturahmi seharusnya dilakukan ke semua orang, bukan hanya yang dekat dengan kita.

Misalnya, jangan cuma menyapa sepupu yang sering ngobrol, tapi juga coba hubungi saudara jauh yang jarang ketemu. Dengan begitu, hubungan tetap terjaga dan gak ada kesan membeda-bedakan.

3. Hindari perbincangan yang menyinggung

ilustrasi sedang ngobrol (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang ngobrol (freepik.com/freepik)

Saat berkumpul, obrolan bisa mengalir ke banyak topik. Namun, jangan sampai pembicaraan justru menyinggung perasaan orang lain. Hindari membahas hal-hal sensitif seperti status pernikahan, pekerjaan, atau hal pribadi yang bisa membuat orang lain gak nyaman.

Lebih baik bicarakan hal-hal yang menyenangkan, seperti mengenang momen masa kecil atau membahas hobi yang sama. Dengan begitu, silaturahmi tetap terjalin tanpa ada rasa tersinggung.

4. Saling memaafkan tanpa menunggu momen Lebaran

ilustrasi seseorang bersalaman (freepik.com/freepik)
ilustrasi seseorang bersalaman (freepik.com/freepik)

Meminta dan memberi maaf gak harus menunggu momen Idulfitri. Jika ada kesalahpahaman atau konflik, sebaiknya segera diselesaikan tanpa menunda terlalu lama. Jangan biarkan hubungan renggang hanya karena gengsi untuk meminta maaf lebih dulu.

Ingat, menjaga silaturahmi lebih penting daripada mempertahankan ego. Kalau memang merasa bersalah, langsung saja hubungi dan ungkapkan permintaan maaf dengan tulus.

5. Berkunjung tanpa menunggu undangan

ilustrasi seseorang berkunjung kerabat (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi seseorang berkunjung kerabat (pexels.com/Ron Lach)

Kadang kita menunggu ajakan atau undangan dulu sebelum datang ke rumah saudara atau teman. Namun, berkunjung tanpa harus menunggu undangan bisa menjadi cara yang baik untuk menunjukkan kepedulian.

Tentu tetap harus melihat situasi dan waktu yang tepat. Jika takut mengganggu, bisa memberi tahu lebih dulu atau memilih momen yang sekiranya nyaman untuk bertemu.

6. Jangan hanya datang saat butuh sesuatu

ilustrasi seseorang berkunjung kerabat (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi seseorang berkunjung kerabat (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu kesalahan dalam silaturahmi adalah hanya menghubungi seseorang saat ada kepentingan. Jangan sampai hubungan terasa transaksional, di mana kita baru mencari seseorang ketika sedang butuh bantuan.

Coba biasakan untuk tetap menjalin komunikasi tanpa ada kepentingan tertentu. Dengan begitu, hubungan akan terasa lebih tulus dan gak ada kesan memanfaatkan satu sama lain.

Menjaga silaturahmi itu gak sulit, asal kita punya niat dan usaha untuk melakukannya. Jangan sampai hubungan baik hanya terasa saat Lebaran, lalu kembali renggang setelahnya. Yuk, mulai sekarang jaga silaturahmi dengan lebih baik, biar berkahnya terus mengalir sepanjang tahun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us