Ternyata, Ini Alasan Kapten Sriwijaya FC Ingin Buka Usaha Pempek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ikut berkontribusi mendatangkan dua gelar, Divisi Utama dan Copa Indonesia bersama Sriwijaya FC pada musim 2007-2008, nama Ambrizal termasuk satu nama pemain selalu dikenang publik sepakbola Sumatra Selatan (Sumsel).
Sempat hengkang dari tim berjuluk Laskar Wong Kito, Ambrizal kini back home ke Palembang. Sekalipun Sriwijaya FC harus berkompetisi di kasta kedua atau Liga 2.
Karena sudah kadung mencintai Sriwijaya FC dan Palembang, ternyata Ambrizal ada keinginan berbisnis dan memilih untuk berdagang makanan khas Palembang, pempek.
1. Alasan Ambrizal pilih usaha pempek
Ambrizal yang saat ini didaulat sebagai kapten tim ini menyatakan, membuka usaha kedai pempek merupakan satu keinginan yang belum tercapai dalam perjalanan hidupnya.
"Suka sama pempek dan proses pembuatannya juga cukup mudah, saya memilih usaha pempek ya karena menjanjikannya," katanya saat dihubungi via seluler.
Baca Juga: 5 Tempat Makan Pempek di Lampung Terbaik, Rasanya Juara!
2. Industri rumahan yang harus ditekuni
Meski harus memulai dari industri rumahan, namun tetap saja Ambrizal belum bisa menjalankan keinginannya tersebut. Karena hingga saat ini fokusnya masih terbagi-bagi.
Menurut mantan pemain Persebaya Surabaya ini, untuk membangun usaha itu butuh keseriusan dan harus ditekuni.
"Walaupun istri udah tau cara buatnya (pempek) tapi kan kalo untuk skala besar harus punya karyawan. Tapi sekarang sudah mulai belajar kalo ada temen atau keluarga yang mau pempek dibuat sama istri dan kadang ada yang pesan," ujarnya.
3. Manfaat konsumsi pempek
Bagi Ambrizal, semua kandungan yang ada pada pempek itu bisa membuat orang yang makan menjadi bergizi, selain buat jadi kenyang.
"Pempek usaha rumahan dengan nilai gizi tinggi...bahan pokoknya kan ikan," katanya.
Baca Juga: 5 Tips Adonan Pempek Menjadi Kenyal dan Tak Berbau Amis
4. Ketertarikan Ambrizal dengan pempek
Menariknya pempek itu, tuturnya, harus disajikan dengan bumbu kuah pedas ditambah gula merah atau disebut cuka, yang dalam bahasa palembang cuko.
Apalagi orang Palembang sering berguyon dengan kalimat pakai cuka atau tidak, pempek tetap seharga Rp1500, dalam bahasa Palembang sering diucapkan cuko dak becuko tengah duo.
"Pempek itu bagi saya, Cuko dak boh cuko tongah duo (bahasa riau)," candanya.