TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Penulis Wajib Punya Tanggung Jawab Moral Atas Karyanya

Pikirkan dampak tulisanmu sebelum di-publish

ilustrasi penulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak sedikit orang yang meremehkan pekerjaan sebagai penulis. Bahkan beberapa penulis menganggapnya sekadar merangkai kata, lalu mendapatkan uang serta popularitas. Seperti apa isi tulisannya dan dampaknya bagi pembaca tidak dipedulikan.

Penulis yang baik harus punya tanggung jawab moral yang besar atas karya-karya yang dihasilkan. Akibat buruk dari sebuah tulisan yang dibuat dengan asal-asalan bisa sangat panjang. Contohnya, tulisan yang memecah-belah masyarakat, memuat informasi palsu, atau karya fiksi yang tak lebih dari pornografi.

Jangan menggampangkan proses, hasil, serta dampak dari kegiatan menulis yang ditekuni jika ingin menjadi penulis yang baik. Setop hanya mengejar cuan dan ketenaranmu sendiri. Mulailah memikirkan para pembaca tulisanmu dan pahami baik-baik uraian di bawah ini.

Baca Juga: 5 Cara dan Contoh Membangun Kebiasaan Sehat dalam Keluarga

Baca Juga: 5 Bahaya Menjalani Persahabatan yang Tak Sehat dan Cara Menghindarinya

1. Sebagian pembaca akan memercayai dan terpengaruh oleh tulisanmu

ilustrasi penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidak semua orang sabar membaca tulisan sampai selesai. Apalagi mencari artikel pembanding demi mengecek kebenarannya. Waktu mereka mungkin terbatas dan tulisanmu begitu memengaruhi emosi mereka.

Mereka menelan bulat-bulat tulisanmu dan menjadi bersikap keliru atas suatu isu. Sebagai penulis, kamu tidak boleh hanya menyalahkan pembaca karena mereka tak berhati-hati menerima informasi. Bukankah tulisan itu dibuat olehmu? Maka, kamulah yang punya tanggung jawab terbesar atas isinya.

2. Satu orang menjadi lebih baik setelah membaca sebagai pencapaian terbesar

ilustrasi penulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pencapaian tertinggi seorang penulis sesungguhnya bukan penghargaan atau sekadar jumlah viewers dan penjualan buku. Penulis disebut berhasil apabila pembacanya berubah ke arah yang lebih baik karena melalui tulisan-tulisan. Dalam hal apa saja perubahan itu terjadi?

Banyak, seperti perubahan sikap menjadi makin positif, mampu menerima dan menghargai perbedaan, serta menemukan dan memahami tujuan hidupnya. Bayangkan kalau ada lebih banyak lagi orang yang mengalami perubahan positif dalam diri serta kehidupannya berkat tulisanmu. Itulah prestasi tertinggi, sekalipun kamu belum tentu mengetahuinya.

3. Kamu berdosa jika satu orang berperilaku buruk

ilustrasi penulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Apakah kamu percaya dengan pahala sebagai ganjaran atas perbuatan baik serta dosa buat perbuatan buruk? Bila ya, cemaslah kalau selama ini kamu masih mengabaikan dampak dari tulisanmu pada orang lain. Apalagi sengaja membuat tulisan yang memperkeruh situasi dan merusak moral pembaca.

Perlu kamu pahami bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang tidak kalah dari senjata seperti pedang atau senapan. Kata-kata baik yang diucapkan maupun dituliskan mampu sangat memengaruhi orang lain. Jauhi dosa, salah satunya dengan lebih berhati-hati dalam menulis.

4. Tidak ada yang bisa dibanggakan dari karya yang merusak pembacanya

ilustrasi penulis (pexels.com/Startup Stock Photos)

Contohnya, karya fiksi yang gak jelas alur, konflik, dan hikmah ceritanya. Isinya hanya tentang adegan ranjang yang ditulis dengan begitu gamblang untuk membangkitkan nafsu seksual pembaca. Apakah kamu berani menulis cerita seperti ini dengan menggunakan nama aslimu?

Tidak, kan? Pasti kamu akan menggunakan nama pena dan sangat tertutup tentang identitasmu. Artinya, kamu sendiri sebetulnya sangat malu dengan apa yang dikerjakan. Dengarkan alarm ini. Jangan abaikan terus atau hatimu akan tumpul serta pikiranmu kehilangan kemampuan mempertimbangkan dampak dari suatu perbuatan.

Baca Juga: 7 Hal Penting Tentang Sikap Mengalah, Jangan Sampai Diperalat

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya