7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puas

Tak perlu takut terhadap tekanan sosial atau masa depan

Quarter Life Crisis adalah masa di mana banyak dari kita merasa bingung, stres, dan tidak puas dengan arah hidup kita. Ini seperti pertengahan antara masa remaja dan dewasa, ketika kita merenungkan pilihan, pencapaian, dan ekspektasi.

Sebenarnya ada tujuh alasan mengapa orang sering merasa tidak puas selama masa Quarter Life Crisis. Yuk simak!

Baca Juga: 7 Kiat Mengatur Ambisi agar Sejalan dengan Tujuan, Mudah Kok!

1. Krisis identitas: siapa saya sebenarnya?

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi identitas (unsplash.com/Siora Photography)

Ketika kita mencapai usia quarter-life, pertanyaan-pertanyaan tentang identitas dan tujuan hidup seringkali menghantui. Apakah pekerjaan kita merefleksikan siapa kita sebenarnya? Apakah kita mengikuti impian kita? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu rasa tidak puas.

Menurut psikolog terkenal Erik Erikson, pencarian identitas adalah bagian alami dari perkembangan manusia. Keadaan ini sebagai waktu yang tepat untuk menjalani perjalanan pencarian diri yang mendalam.

Baca Juga: 7 Kiat Mengatur Ambisi agar Sejalan dengan Tujuan, Mudah Kok!

2. Tekanan sosial: ekspetasi keluarga dan masyarakat

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi sosial (pixabay.com/geralt)

Tekanan dari keluarga, teman-teman, dan masyarakat untuk menggapai pencapaian tertentu bisa sangat kuat. Beberapa dari kita mungkin merasa tidak puas karena merasa tertekan untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh orang lain.

Menurut studi yang diterbitkan dalam Social Psychology, tekanan sosial dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan. Mungkin saatnya kita mempertimbangkan apa yang benar-benar kita inginkan dan memutuskan apakah ekspektasi orang lain sesuai dengan tujuan pribadi kita.

3. Kekhawatiran finansial: uang dan kebahagiaan

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi finansial (unsplash.com/micheile henderson)

Quarter life crisis sering kali juga diiringi oleh kekhawatiran finansial. Menghadapi masalah seperti utang, biaya hidup, dan tabungan yang terbatas, dapat merusak kesejahteraan mental dan mengakibatkan ketidakpuasan.

Menurut penelitian dalam Psychological Science, uang memang berpengaruh pada kebahagiaan, tetapi hanya sampai batas tertentu. Jadi, penting untuk mengelola keuangan dengan bijak, tetapi juga untuk menemukan kebahagiaan di luar faktor finansial.

Baca Juga: 5 Langkah Agar Lebih Produktif, Kerja Cerdas, dan Efisien

4. Kecemasan masa depan: ketidakpastian yang menggangu

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi ketakutan (pixabay.com/ambermb)

Quarter life crisis seringkali disertai oleh kecemasan akan masa depan. Pertanyaan seperti "Apa yang akan saya lakukan selanjutnya?" dan "Apakah saya akan berhasil?" bisa mengganggu pikiran dan menimbulkan rasa tidak puas.

Menurut American Psychological Association, mengatasi ketidakpastian bisa dilakukan untuk merencanakan langkah-langkah yang konkret dan realistis. Ini dapat membantu meredakan kecemasan dan memberikan arah yang lebih jelas.

Baca Juga: 5 Tips Efektif Mengatasi FOMO Agar Hidup Bakal Lebih Tenang

5. Perbandingan diri: membandingkan hidup dengan orang lain

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi media sosial (pixabay.com/LoboStudioHamburg)

Perbandingan diri dengan orang lain, terutama melalui media sosial, dapat membuat kita merasa tidak puas dengan hidup kita sendiri. Terlalu sering membandingkan diri dengan prestasi dan kebahagiaan orang lain bisa merusak rasa harga diri.

Menurut penelitian dari jurnal Social Media + Society, kita perlu mengingat bahwa apa yang orang bagikan secara online tidak selalu mencerminkan kenyataan hidup mereka. Fokus pada perkembangan pribadi dan kebahagiaan kita sendiri lebih penting daripada perbandingan dengan orang lain.

6. Kurangnya keseimbangan hidup: terlalu banyak kerja

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi bekerja terus (unsplash.com/Alex Kotliarskyi)

Quarter life crisis juga dapat disebabkan oleh kelelahan dan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Terlalu banyak bekerja dapat membuat kita merasa tidak puas dan kehilangan kualitas hidup.

Menurut studi yang diterbitkan dalam Occupational Health Psychology, menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk meningkatkan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersantai dan mengejar hobimu.

7. Kurangnya dukungan sosial: mendukung dan mendengarkan

7 Alasan Orang di Fase Quarter Life Crisis Sering Merasa Gak Puasilustrasi dukungan orang terdekat (pixabay.com/AdinaVoicu

Masa quarter life crisis bisa terasa lebih berat jika kita merasa sendirian dalam perjuangan ini. Kurangnya dukungan sosial dan seseorang yang mendengarkan dapat membuat kita merasa tidak puas.

Menurut penelitian dalam Health Psychology, memiliki jaringan sosial yang kuat dan berbicara tentang perasaan kita dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman-teman atau profesional jika kamu merasa perlu.

Quarter life crisis adalah bagian normal dari perjalanan menuju kedewasaan. Dalam proses ini, kita akan menghadapi tantangan dan pertanyaan yang dapat memicu ketidakpuasan.

Baca Juga: 5 Cara Simpel Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas Kerja

Ignatius Drajat Krisna Jati Photo Community Writer Ignatius Drajat Krisna Jati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya