Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tanaman Purba yang Masih Eksis dan Bisa Dijadikan Hiasan Rumah

ilustrasi sikas (commons.wikimedia.org/Esculapio)
ilustrasi sikas (commons.wikimedia.org/Esculapio)

Tanaman purba adalah saksi bisu perjalanan Bumi selama jutaan tahun. Beberapa spesies berhasil bertahan dari zaman dinosaurus hingga sekarang, berkat kemampuan adaptasinya yang luar biasa. Tak cuma jadi bahan penelitian, tanaman-tanaman ini ternyata bisa diboyong ke dalam rumah sebagai elemen dekorasi yang unik dan penuh cerita. Gak heran kalau kolektor tanaman hias mulai meliriknya sebagai "living fossil" yang estetik dan sarat sejarah.

Merawat tanaman purba juga bisa jadi pengalaman seru karena mereka seringkali punya karakter kuat dan bentuk yang eksotis. Dari pakis era Jurassic sampai palem purba, beberapa di antaranya bahkan gak butuh perawatan ribet. Buat yang suka tantangan atau sekadar pengen punya tanaman dengan cerita panjang, berikut lima rekomendasi tanaman purba yang layak dijadikan hiasan rumah.

1. Pakis ekor kuda

ilustrasi pakis ekor kuda (vecteezy.com/Hemaraj Laten)
ilustrasi pakis ekor kuda (vecteezy.com/Hemaraj Laten)

Dikenal sebagai living fossil, pakis ekor kuda sudah ada sejak 300 juta tahun lalu dan jadi makanan dinosaurus herbivora. Tanaman ini punya batang beruas seperti bambu tapi dengan tekstur kasar dan berongga. Uniknya, ia gak punya daun sejati, sehingga tampilannya minimalis dan cocok untuk dekorasi modern.

Selain estetik, equisetum hyemale terkenal akan kegunaannya dalam pengobatan tradisional karena kandungan silikanya yang tinggi. Tanaman ini suka kelembapan tinggi, jadi cocok ditaruh di kamar mandi atau dekat akuarium. Meski terlihat sederhana, pakis ekor kuda bisa tumbuh hingga 1,5 meter, memberi kesan dramatis pada sudut ruangan.

2. ZZ plant

ilustrasi ZZ plant (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)
ilustrasi ZZ plant (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Zamioculcas zamiifolia alias ZZ plant adalah tanaman purba asal Afrika yang baru populer sebagai hiasan indoor di abad ke-21. Fosilnya menunjukkan bahwa spesies ini sudah hidup sejak zaman prasejarah. Daunnya yang tebal dan mengilap memberi kesan mewah, sementara akarnya mampu menyimpan air untuk bertahan di kondisi ekstrem.

Tanaman ini jadi favorit kaum urban karena tahan banting dan gak mudah mati meski jarang disiram atau ditaruh di ruangan gelap. Zamioculcas juga punya kemampuan membersihkan udara dari polutan seperti xylene dan toluene. Buat yang pengen nuansa hijau tanpa repot, ZZ plant adalah pilihan tepat.

3. Sikas

ilustrasi sikas (commons.wikimedia.org/Esculapio)
ilustrasi sikas (commons.wikimedia.org/Esculapio)

Sering disebut pohon dinosaurus, cycas revoluta adalah salah satu tumbuhan berbiji tertua di dunia. Fosilnya ditemukan di lapisan batuan berusia 280 juta tahun! Penampilannya mirip palem mini dengan daun menyirip yang kaku dan batang gemuk. Tanaman ini tumbuh lambat, tapi bisa hidup puluhan tahun, bahkan jadi warisan turun-temurun.

Di Jepang, sikas dianggap sebagai simbol keabadian dan sering dipakai dalam taman tradisional. Meski terkesan kuat, ia gak suka air berlebihan dan butuh drainase tanah yang baik. Kehadirannya di ruangan bisa memberi vibe tropis sekaligus nuansa vintage ala Jurassic Park.

4. Pakis tanduk rusa

ilustrasi pakis tanduk rusa (commons.wikimedia.org/Krzysztof Ziarnek, Kenraiz)
ilustrasi pakis tanduk rusa (commons.wikimedia.org/Krzysztof Ziarnek, Kenraiz)

Pakis epifit ini sudah menghiasi Bumi sejak zaman prasejarah dengan bentuk daun unik menyerupai tanduk rusa. Platycerium bifurcatum gak butuh tanah karena hidup menempel di pohon atau media kayu. Cocok digantung di dinding sebagai living art yang instagramable.

Selain jadi dekorasi, pakis tanduk rusa punya fungsi praktis sebagai indikator kelembapan udara. Jika ujung daunnya mengering, artinya udara di sekitarnya terlalu kering. Perawatannya mudah, cukup semprot air seminggu sekali dan beri cahaya tidak langsung. Tanaman ini juga jarang terserang hama, bikin pemiliknya bisa santai.

5. Pohon lidah naga

ilustrasi pohon lidah naga (commons.wikimedia.org/David J. Stang)
ilustrasi pohon lidah naga (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Dracaena trifasciata ternyata sudah ada sejak zaman Kapur, 140 juta tahun lalu! Tanaman ini punya daun tegak seperti pedang dengan corak alami yang berbeda-beda. Kemampuannya bertahan di gurun membuatnya super bandel, cocok buat yang sering lupa merawat tanaman.

Selain mempercantik ruangan, lidah naga punya reputasi sebagai pembersih udara nomor wahid. Ia bisa menyerap formaldehida dan karbon dioksida di malam hari, sehingga ideal ditaruh di kamar tidur. Gak cuma itu, bentuknya yang modular pas banget untuk dekorasi minimalis atau industrial.

Tanaman purba membuktikan bahwa keindahan dan ketahanan bisa berjalan beriringan selama jutaan tahun. Dengan merawatnya, kita gak cuma menambah estetika rumah, tapi juga menjaga warisan alam yang langka. Siapa sangka, meletakkan fosil hidup di sudut ruangan bisa jadi cara keren terhubung dengan sejarah Bumi. Tertarik memelihara salah satunya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us