5 Fakta dan Sejarah Kabupaten Ogan Komering Ilir
Ogan Ilir pernah bergabung dengan Ogan Komering Ilir, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Generasi millennial di Sumatra Selatan (Sumsel) sudah seharusnya mengenal berbagai sejarah daerah di Bumi Sriwijaya, termasuk sejarah Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki kaitan sejarah dengan Ogan Ilir (OI).
Mengetahui sejarah berarti turut serta dalam mengingat jasa pahlawan dan wujud kecintaan diri terhadap negara. Berikut sejarah terkait dengan Kabupaten OKI, Sumsel.
Baca Juga: Tak Banyak Tahu, Ini 5 Suku Asli Ogan Komering Ilir di Sumsel
1. OKI menjadi wilayah penyanggah Palembang sejak zaman Belanda
Sejarah OKI dimulai dari era penjajahan Belanda. Kabupaten ini termasuk ke dalam wilayah Keresidenan di Sumsel, dan Sub Karesidenan di Palembang. Afdeling atau Sub Keresidenan ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan wilayah.
Seperti wilayah onder afdeling Komering Ilir serta onder afdeling Ogan Ilir. Saat era kemerdekaan, wilayah ini termasuk ke dalam Keresidenan Palembang yang telah mencakup 26 marga.
Kemudian pada saat memasuki Orde Baru, wilayah OKI ini kembali dipecah menjadi 12 kecamatan defensif serta enam Kecamatan perwakilan. Dalam perjalanannya, wilayah ini dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu OKI serta OI.
Setelah mengalami pemekaran, wilayah tersebut berhasil mempunyai 12 kecamatan yang di antaranya meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.
Baca Juga: Manfaatkan Purun, Cara Warga Pedamaran Cegah Karhutla di Lahan Gambut
Baca Juga: OKI Bentuk Desa Tangguh Bencana Cegah Karhutla
Baca Juga: Cari Tahu 5 Fakta Menarik di Ogan Komering Ilir Sumsel Yuk!