Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Beasiswa Prestisius untuk S1 Luar Negeri yang Jarang Diketahui

potret University College London (commons.wikimedia.org/Diliff)

Bicara soal kuliah S1 di luar negeri, banyak orang langsung terpikir soal beasiswa seperti LPDP, Chevening, atau Erasmus Mundus. Padahal, di balik nama-nama besar itu, masih ada sejumlah program beasiswa prestisius lainnya yang gak kalah bergengsi dan layak jadi incaran. Beasiswa-beasiswa ini memang gak sepopuler program yang sering muncul di media sosial atau seminar pendidikan, tapi justru karena jarang diketahui, peluangnya terbuka lebih lebar untuk mereka yang mau usaha lebih.

Beasiswa-beasiswa ini biasanya datang dari universitas, lembaga swasta, atau institusi pendidikan di negara tertentu yang memang menargetkan pelajar internasional dengan kriteria ketat. Seleksi yang tajam, fasilitas yang lengkap, dan cakupan biaya yang menyeluruh jadi daya tarik utama. Buat yang serius mengejar mimpi studi ke luar negeri, informasi ini bisa jadi gerbang menuju peluang besar yang selama ini tersembunyi. Berikut ini lima beasiswa S1 luar negeri yang jarang disorot, tapi punya reputasi kuat dan manfaat luar biasa.

1. Lester B. Pearson International Scholarship, Kanada

potret University of Toronto (commons.wikimedia.org/Ken Eckert)

Beasiswa ini ditawarkan langsung oleh University of Toronto dan hanya diberikan kepada siswa internasional yang punya prestasi akademik luar biasa serta rekam jejak kepemimpinan yang kuat. Program ini termasuk salah satu beasiswa paling kompetitif di Kanada, karena setiap sekolah hanya boleh mencalonkan satu siswa terbaiknya tiap tahun. Karena seleksinya sangat terbatas, banyak yang belum tahu kalau program ini bisa menanggung biaya kuliah penuh, akomodasi, serta kebutuhan hidup selama masa studi.

Fokus utama dari beasiswa Lester B. Pearson bukan cuma pada nilai akademik, tapi juga pada kontribusi positif terhadap komunitas dan potensi dalam memberikan dampak global. Penerima beasiswa akan menjadi bagian dari komunitas eksklusif di University of Toronto yang punya akses ke banyak kesempatan riset, proyek sosial, dan mentoring dari akademisi kelas dunia. Buat yang punya tekad kuat dan visi kepemimpinan, beasiswa ini layak jadi target utama.

2. Japanese Government (MEXT) Scholarship, Jepang

potret Kedutaan Besar Jepang di Jakarta (commons.wikimedia.org/Medelam)

Beasiswa MEXT mungkin sering terdengar, tapi jalur S1 untuk program ini jauh lebih jarang dibahas dibanding jalur pascasarjana. Pemerintah Jepang menawarkan beasiswa penuh ini untuk pelajar internasional yang mau kuliah S1 di berbagai universitas negeri di Jepang. Cakupan beasiswanya lengkap: biaya kuliah, uang saku bulanan, tiket pesawat pulang-pergi, dan kursus bahasa Jepang selama satu tahun sebelum kuliah dimulai.

Pendaftar harus melalui proses seleksi yang panjang, termasuk ujian tertulis dan wawancara yang diadakan oleh Kedutaan Besar Jepang di negara asal. Meski terdengar rumit, justru banyak yang mengabaikan jalur ini karena kurang informasi. Padahal, peluang untuk lolos sangat terbuka kalau punya nilai akademik yang kuat dan bisa menunjukkan minat terhadap budaya serta pendidikan Jepang. Beasiswa ini cocok buat yang punya semangat belajar lintas budaya dan siap beradaptasi di lingkungan baru.

3. Holland Scholarship, Belanda

potret Kementerian Pendidikan Belanda (commons.wikimedia.org/Wiiii)

Program ini ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda bekerja sama dengan berbagai universitas riset dan universitas ilmu terapan. Holland Scholarship ditujukan untuk mahasiswa internasional dari luar Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) yang ingin menempuh pendidikan S1 di Belanda. Meskipun beasiswanya bersifat parsial (sekitar €5.000 di tahun pertama), program ini tetap prestisius dan bisa jadi batu loncatan menuju beasiswa lainnya.

Yang menarik dari Holland Scholarship adalah sistem pendukung yang diberikan oleh universitas penerima. Penerima beasiswa akan mendapatkan akses ke berbagai kegiatan networking, pelatihan karier, serta kesempatan mengikuti program magang internasional. Belanda juga dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan progresif dan kampus berbahasa Inggris yang ramah bagi mahasiswa asing. Jadi, beasiswa ini cocok untuk yang ingin memulai perjalanan akademik dengan jaringan yang kuat.

4. Denys Holland Scholarship, Inggris

potret University College London (commons.wikimedia.org/Diliff)

University College London (UCL) menawarkan Denys Holland Scholarship bagi mahasiswa internasional yang punya potensi akademik tinggi namun membutuhkan dukungan finansial. Beasiswa ini memang gak sepopuler program dari pemerintah Inggris, tapi justru karena cakupannya lebih spesifik dan targetnya terbatas, peluang diterimanya cukup besar. Program ini mendukung mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kampus sambil tetap fokus pada pencapaian akademik.

Denys Holland Scholarship memberikan bantuan finansial sekitar £9.000 per tahun yang bisa digunakan untuk biaya kuliah atau biaya hidup. Yang dicari bukan cuma nilai bagus, tapi juga keterlibatan aktif dalam organisasi pelajar, komunitas sosial, atau kegiatan kampus lainnya. UCL sendiri merupakan salah satu universitas terbaik di dunia, dan penerima beasiswa ini punya akses ke banyak sumber daya akademik dan jejaring internasional yang luar biasa.

5. Korean Government Scholarship Program (GKS), Korea Selatan

potret Pemerintahan Korea Selatan (commons.wikimedia.org/Minseong Kim)

Program ini diberikan oleh Pemerintah Korea Selatan untuk pelajar internasional yang ingin menempuh pendidikan S1 di universitas negeri maupun swasta di Korea. GKS menanggung seluruh biaya pendidikan, termasuk tiket pesawat pulang-pergi, uang saku bulanan, biaya pelatihan bahasa Korea selama satu tahun, serta tunjangan tempat tinggal dan asuransi kesehatan. Meskipun program ini sudah mulai dikenal luas, jalur S1-nya masih belum banyak dijadikan pilihan utama oleh pelajar Indonesia.

Korea Selatan menawarkan pengalaman akademik yang terstruktur dengan fasilitas modern, ditambah lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa asing. Penerima GKS akan mendapatkan pengalaman belajar yang komprehensif, mulai dari adaptasi budaya, integrasi sosial, hingga peluang karier setelah lulus. Program ini cocok untuk yang siap menjalani proses panjang dengan dedikasi tinggi, karena tahap seleksinya mencakup dokumen, rekomendasi, wawancara, dan pemeriksaan kesehatan.

Mengejar beasiswa luar negeri memang butuh usaha ekstra dan strategi yang tepat. Gak cukup hanya dengan nilai tinggi, tapi juga harus siap berkompetisi secara global dengan menunjukkan keunikan dan kualitas diri. Lima beasiswa di atas bisa jadi pintu masuk menuju pengalaman akademik dan hidup yang luar biasa di luar negeri.

Jangan ragu cari informasi lebih dalam dan mulai persiapan dari sekarang. Dunia memang luas, tapi peluang hanya datang bagi mereka yang siap dan berani melangkah keluar dari zona nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us