4 Tanda Kamu Siap Membina Hubungan Jangka Panjang yang Sehat

Bukan hanya cinta, kedewasaan pribadi jadi salah satu faktor terpenting dalam membangun hubungan percintaan yang sehat. Kebanyakan orang hanya fokus pada senang-senangnya pacaran, tanpa memperhatikan bahwa membangun komitmen jangka panjang perlu usaha yang nyata dari dua pihak.
Jodoh bagai cerminan diri. Sebelum fokus cari doi, fokuslah dulu pada pertumbuhan personalmu. Jangan memaksa membangun hubungan kalau memang kamu belum siap. Kesiapan seseorang biasanya ditandai empat ciri di bawah.
1.Kamu punya visi yang jelas dalam hubungan

Visi bagai kompas yang menentukan arah dalam hubungan. Bila kamu menjalani hubungan demi menghindari kesepian, mengisi kekosongan, atau memenuhi standar orang lain, pasti tidak berjalan dengan baik. Pasangan hanya akan sebagai pemuas ekspetasimu sendiri, dan kamu rentan akan kecewa.
Seseorang yang dewasa tidak menjadikan hubungan sebagai tempat pelarian untuk mencari kebahagiaan instan. Komitmen jangka panjang tidak selamanya bahagia, pasti ada ups dan downs-nya sendiri. Yang terpenting ialah, kamu punya visi dan kerinduan untuk selalu bertumbuh.
2.Kamu sudah mengenal dirimu dengan baik

Salah satu penyebab seseorang bertahan dalam relasi toksik ialah karena harga diri yang rendah, percaya bahwa pasangan dan hubungannya yang sekarang—walau tidak sehat—adalah yang terbaik yang bisa ia terima. Karena itu, pengenalan yang intim akan diri sendiri adalah salah satu indikator apakah seseorang sudah siap menjalin hubungan.
Bahaya ketika seseorang belum menemukan jati diri, tapi memaksa untuk ikut dalam relasi. Kamu akan terus mencari validasi dan peneguhan dari orang lain, tak terkecuali pasanganmu. Dalam jangka panjang, gambar diri yang tidak sehat juga dapat memicu sikap buruk dalam hubungan, seperti posesif dan cemburu berlebih.
3.Kamu tahu apa yang kamu cari dalam hubungan

Dengan kata lain, kamu punya kriteria dan standar yang teguh. Kamu tahu apa yang kamu cari dalam hubungan, dan tidak akan asal pilih.
Dalam membangun hubungan jangka panjang, gak bisa kamu sekadar “punya gandengan”. Standar yang dimaksud bukan sekadar penampilan fisik, tapi juga kesamaan visi, nilai hidup, ekspetasi, cara komunikasi, dan masih banyak lagi.
4.Kamu sudah sembuh dari luka hubungan dari masa lalu

Walau kamu sudah memenuhi tiga kriteria penting di atas, tapi masih punya trauma dengan pasangan masa lalu, berarti kamu belum siap untuk membina hubungan. Bila dipaksa, bisa-bisa kamu menjadikan pasangan barumu sebagai pelampiasan.
Sembuh yang dimaksud tidak melulu “lupa” dengan luka masa lalu, tapi tentang memahami apa yang salah pada hubunganmu dulu, menerimanya, dan mengikhlaskan tanpa kembali mengungkit-ungkit.
Hubungan yang sehat lahir dari pandangan diri yang sehat. Tidak perlu tergesa-gesa memasuki hubungan kalau memang kamu tahu kamu belum siap. Karena hubungan tidak sedangkal untuk menyangkal sepi, tapi agar dua pihak bisa bersama saling mendukung dan bertumbuh.